Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi penembakan (unsplash.com/Max Kleinen)
ilustrasi penembakan (unsplash.com/Max Kleinen)

Intinya sih...

  • Pemimpin oposisi Venezuela María Corina Machado kecam serangan tersebut

  • Polisi Kolombia tidak mengetahui adanya ancaman terhadap kedua korban

  • Presiden Kolombia janji berikan perlindungan bagi aktivis HAM di Kolombia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Dua warga Venezuela yang berada di pengasingan terluka setelah ditembak di ibu kota Kolombia, Bogota, pada Senin (13/10/2025). Polisi setempat menduga penembakan itu merupakan serangan yang disengaja.

Yendri Velasquez, aktivis hak asasi manusia dan LGBTQ+, serta Luis Peche, konsultan politik, ditembak oleh dua pria tak dikenal saat keluar dari sebuah gedung di utara Bogota. Kedua pria tersebut dilaporkan dalam kondisi stabil di rumah sakit, dengan Velásquez dijadwalkan menjalani operasi.

1. Pemimpin oposisi Venezuela María Corina Machado kecam serangan tersebut

Pemimpin oposisi Venezuela, María Corina Machado, yang pekan lalu dianugerahi hadiah Nobel perdamaian atas aktivisme prodemokrasinya, mengecam serangan tersebut dalam unggahannya di media sosial. Ia mengatakan bahwa keduanya telah menjadi sasaran pemerintahan Presiden Venezuela, Nicolás Maduro.

Menurut Machado, Velásquez telah mengajukan suaka di Kolombia setelah diculik di Venezuela pada 2024 karena pekerjaannya sebagai pembela hak asasi manusia, sementara Peche berada di Bogota karena mengalami penganiayaan politik oleh rezim Maduro.

“Serangan ini merupakan agresi serius, bukan hanya terhadap mereka, tetapi terhadap seluruh upaya perlindungan dan promosi hak asasi manusia di kawasan ini,” ujar Machado, seraya meminta pemerintah Kolombia untuk segera melakukan penyelidikan menyeluruh dan transparan.

2. Polisi Kolombia tidak mengetahui adanya ancaman terhadap kedua korban

Dilansir dari The Guardian, Velásquez adalah pendiri Observatorium Kekerasan LGBTIQ+ Venezuela. Pada Agustus 2024, ia ditahan di bandara internasional utama Venezuela di luar Caracas saat dalam perjalanan menuju sebuah acara hak asasi manusia di Swiss. Insiden itu terjadi ketika situasi negara masih tegang menyusul klaim kemenangan pemilihan ulang oleh Maduro, dan ribuan orang ditangkap setelah protes publik.

Sementara itu, Peche adalah seorang analis politik yang memberikan nasihat kepada politisi, lembaga pemerintah, dan organisasi swasta.

Menurut profil media sosialnya, ia pernah menjadi penasihat Majelis Nasional Venezuela pada 2017 dan 2018. Polisi Kolombia mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya ancaman terhadap kedua pria tersebut.

3. Presiden Kolombia janji berikan perlindungan bagi aktivis HAM di Kolombia

Dalam 10 tahun terakhir, krisis ekonomi dan politik di Venezuela telah mendorong jutaan orang untuk bermigrasi ke Kolombia, termasuk para aktivis sosial dan politik serta anggota oposisi Venezuela.

Dilansir dari DW, Presiden Kolombia, Gustavo Petro, menyatakan bahwa pemerintah menyambut warga Venezuela yang mencari suaka di negaranya tanpa menilai pandangan mereka. Ia juga berjanji akan meningkatkan perlindungan bagi para aktivis hak asasi manusia di Kolombia.

Kantor ombudsman Kolombia juga menegaskan bahwa rakyat Venezuela berhak hidup dalam damai dan demokrasi. Pihaknya mengatakan bahwa para migran Venezuela di Kolombia seharusnya mendapatkan perlindungan penuh dari pihak berwenang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team