Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dua Warganya Ditahan saat Coba Masuk Gaza, Presiden Kolombia Usir Diplomat Israel

bendera Kolombia (unsplash.com/ Flavia Carpio)
bendera Kolombia (unsplash.com/ Flavia Carpio)
Intinya sih...
  • Presiden Kolombia usir diplomat Israel
  • Petro ancam batalkan perjanjian perdagangan bebas dengan Israel
  • Enam kapal GSF dicegat oleh militer Israel, pemimpin luar negeri dan masyarakat kecam tindakan Israel
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Kolombia Gustavo Petro, pada Rabu (1/10/2025) memerintahkan pengusiran seluruh delegasi diplomatik Israel dari negaranya. Langkah ini diambil menyusul penahanan dua warga Kolombia yang berpartisipasi dalam armada Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Aktivis Kolombia, Luna Barreto dan Manuela Bedoya, termasuk di antara 497 kru GSF yang mencoba menembus blokade Israel di Gaza melalui laut. Menurut pernyataan dari Global Movement to Gaza, militer Israel menahan kedua perempuan tersebut pada Rabu malam saat armada tersebut berada 276 km dari pantai Gaza.

1. Petro juga ancam batalkan perjanjian perdagangan bebas dengan Israel

Dalam pernyataan di platform X, Petro memperingatkan bahwa penahanan tersebut merupakan kejahatan internasional baru yang dilakukan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Ia menyatakan bahwa Kementerian Luar Negeri akan mengajukan gugatan, termasuk di pengadilan Israel, serta mendesak para pengacara internasional untuk mendukung tim hukum Kolombia.

"Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Israel segera dibatalkan," tambahnya. Awal pekan ini, Petro telah menyatakan keinginannya untuk menunda perjanjian dengan Israel.

Meski Bogota telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Tel Aviv pada Mei 2024, pernyataan Petro kali ini menambahkan langkah yang lebih keras dengan mengusir seluruh perwakilan diplomatik Israel yang tersisa dari wilayah Kolombia.

2. Enam kapal dicegat oleh militer Israel

Dilansir dari Al Jazeera, pihak GSF melaporkan bahwa sejauh ini, angkatan laut Israel telah mencegat enam kapal, yaitu Deir Yassin/Mali, Huga, Spectre, Adara, Alma dan Sirius. Para penumpang di dalamnya, termasuk aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, ikut ditahan.

"Beberapa kapal menjadi sasaran tindakan agresi aktif. Kapal Florida sengaja ditabrak di laut. Yulara, Meteque, dan kapal lainnya disemprot dengan meriam air,” kata kelompok tersebut melalui aplikasi Telegram. Pihaknya menambahkan bahwa semua penumpang tidak terluka.

GSF mengecam tindakan Israel tersebut, menyebut kapal-kapal mereka dicegat secara ilegal. Mereka juga mendesak para pendukungnya untuk menekan pemerintah agar mengambil tindakan.

Dalam pernyataan di platform X, Kementerian Luar Negeri Israel menyampaikan bahwa beberapa kapal GSF telah dihentikan dengan aman, dan para penumpangnya sedang dibawa ke pelabuhan Israel. Pihaknya menyebutkan bahwa Thunberg dan kawan-kawan dalam kondisi aman dan sehat.

3. Pemimpin luar negeri dan masyarakat kecam tindakan Israel

Pencegatan kapal GSF menuai kecaman dari berbagai pihak. Kementerian Luar Negeri Turki menyebut tindakan Israel tersebut sebagai tindakan terorisme dan pelanggaran berat terhadap hukum internasional. Pihaknya mengatakan tengah mengambil langkah-langkah untuk memastikan pembebasan segera warga negaranya dan penumpang lain yang ditahan oleh pasukan Israel.

Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, mengatakan bahwa kapal-kapal tersebut akan ditarik ke pelabuhan Ashdod di Israel dan para aktivis akan dideportasi dalam beberapa hari mendatang. Dia menambahkan bahwa pasukan Israel telah diperintahkan untuk tidak menggunakan kekerasan.

Protes juga meletus di beberapa kota di dunia, termasuk Athena, Roma, Berlin, Brussels, Tunis dan Ankara. Serikat pekerja terbesar di Italia bahkan menyerukan aksi mogok umum pada Jumat (3/10/2025) sebagai bentuk protes atas tindakan Israel terhadap armada GSF.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Protes Meletus di Seluruh Dunia usai Pencegatan Kapal Flotilla ke Gaza

03 Okt 2025, 09:55 WIBNews