Jakarta, IDN Times - Agen antipenipuan Uni Eropa (UE) OLAF, memberikan laporan dugaan penipuan yang dilakukan Marine Le Pen, kandidat Presiden Prancis yang jadi lawan petahana Emmanuel Macron. Jaksa Prancis saat ini sedang menganalisis laporan tersebut.
Laporan dari OLAF itu awalnya diberitakan oleh media investigasi Prancis. Le Pen yang saat ini tinggal beberapa hari lagi bertanding dalam pilpres putaran kedua melawan Macron, membantah telah melakukan kesalahan dan menyebut laporan itu sebagai permainan kotor.
Dugaan kasus penipuan yang menjerat Le Pen terjadi saat kandidat Presiden Prancis itu menjadi anggota parlemen UE. Le Pen dan anggota partai lainnya dituduh menggunakan ratusan ribu euro dana publik untuk alasan fiktif seperti membiayai perusahaan yang dekat dengannya atau untuk kepentingan partai.