Ilustrasi pemberian vaksin. (Unsplash.com/National Cancer Institute)
Melansir dari Reuters, Shuaib mengatakan kepada wartawan yang menghadiri proses penghancuran, kekurangan pasokan telah membuat Nigeria tidak memiliki pilihan selain menerima vaksin yang memiliki umur pendek.
Pejabat kesehatan ini berharap, pemusnahan menunjukkan pemerintah telah transparan dan membuat warga percaya pada program vaksinasi.
Nigeria sama seperti negara di benua Afrika lainnya yang berjuang untuk meningkatkan tingkat vaksinasi dan menyerukan pasokan yang lebih adil. Selain itu, Nigeria juga menghadapi sejumlah warga yang tidak percaya dengan vaksin.
Saat ini dari sekitar 216 juta populasi di Nigeria, hanya sekitar 2 persen orang yang telah sepenuhnya divaksinasi, dikutip dari Associated Press.
Pemerintah Nigeria telah menetapkan tujuan vaksinasi lebih dari seperempat populasi pada Februari dan menargetkan untuk menginokulasi lebih dari setengah populasi pada akhir tahun depan.
Untuk mencapai target itu, pakar kesehatan menyarankan Nigeria melipatgandakan upaya vaksinasinya yang saat ini hanya sekitar 100 ribu dosis per hari.