Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden AS Joe Biden sedang berjalan ke Kantor Kepresidenan AS yakni Oval Office, Gedung Putih. (Facebook.com/President Joe Biden)
Presiden AS Joe Biden sedang berjalan ke Kantor Kepresidenan AS yakni Oval Office, Gedung Putih. (Facebook.com/President Joe Biden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dukungannya kepada Israel untuk mempertahankan diri dari serangan Hamas. Washington pun siap memberikan segala hal yang dibutuhkan Tel Aviv.

Pernyataan itu disampaikan Biden kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, saat Biden tiba di Israel pada Rabu (18/10/2023).

Pada saat yang sama, Biden juga menyebut Hamas lebih buruk daripada teroris ISIS. Ungkapan itu merujuk pada banyaknya korban tewas akibat serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023), dilansir Reuters.  

1. Puluhan warga AS tewas

ilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Kemudian, Biden mengaku sedih dan marah buntut ledakan di rumah sakit di Jalur Gaza pada Selasa, yang menurut Hamas menewaskan ratusan orang. Pada keterangan itu, Biden menyebut “pihak lain” sebagai entitas yang bertanggung jawab atas serangan, mengacu pada militan Palestina selain Hamas.

Biden mengatakan, 31 orang AS termasuk di antara lebih dari 1.400 warga Israel yang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.

Sejak serangan itu, Israel telah membombardir Jalur Gaza sebagai upaya memusnahkan Hamas. Setidaknya 3 ribu warga Palestina tewas akibat operasi militer Israel.

2. Biden ingin cegah perang Israel-Hamas meluas

ilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Kunjungan Biden bertujuan memperkuat komitmen AS terhadap Israel dan mencegah penyebaran perang Israel-Hamas meluas ke Timur Tengah.

Biden berada di bawah tekanan untuk memastikan Israel menghentikan blokade atas Jalur Gaza, yang menyebabkan sekitar 2,3 juta warga Palestina tidak mendapat akses air, pangan, pasokan medis, energi, dan listrik.

Di sisi lain, Israel juga memerintahkan warga Gaza di wilayah utara untuk mengungsi ke wilayah selatan, sesuatu yang dianggap komunitas internasional sebagai pemindahan paksa yang melanggar kemanusiaan.  

3. Biden akan pastikan banyak hal ke Netanyahu

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Sumber: twitter.com/netanyahu

Sebelumnya, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, Presiden Biden akan mengajukan “pertanyaan sulit” kepada para pemimpin Israel. Namun, Kirby tidak menjelaskan apa maksud dari ungkapan itu.

“Dia akan menanyakan beberapa pertanyaan sulit, dia akan menanyakannya sebagai seorang teman, sebagai teman sejati Israel, tapi dia akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang mereka,” kata Kirby, dikutip dari Bloomberg.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAndi IR