Israel Rilis Bukti Tak Lakukan Serangan ke Rumah Sakit Gaza

Jakarta, IDN Times - Israel menegaskan pasukannya tidak melakukan serangan udara ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza. Serangan ini menewaskan sekitar 500 orang.
“Kami tidak meluncurkan serangan apapun ke RS Baptis Al-Ahli. Kami berencana untuk merilis informasi intelijen soal adanya percakapan kelompok Hamas yang mengatakan ada roket salah sasaran,” kata juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus, dikutip dari CNN, Rabu (18/10/2023).
Conricus mengatakan, militer Israel telah memeriksa sistem mereka untuk memastikan bahwa mereka tidak menembak roket ke lokasi tersebut, dan tidak ada salah tembak dari Israel.
1. Israel menuding Hamas salah sasaran
Di sisi lain, Conricus menuding pejuang Hamas-lah yang salah sasaran menembakkan roket, yang ditujukan ke area utara Israel atau tengah. Namun salah satu dari roket tersebut mendarat di Gaza dan meledak.
“Kami telah mengonfirmasi dari seluruh rantai komando kami bahwa ini bukan serangan dari militer Israel. Ini adalah roket dari Hamas yang salah sasaran,” ucap dia.
Akun media sosial X milik militer Israel sempat mengunggah video yang menuding Hamas melakukan serangan tersebut. Namun, video itu telah dihapus.
2. Unjuk rasa meletus di beberapa negara usai serangan di RS Al-Ahli
Sementara itu, sejumlah unjuk rasa juga meletus di beberapa negara menyusul serangan di RS Al-Ahli, Gaza, salah satunya unjuk rasa di ibu kota Amman. Demonstran berkumpul di dekat Kedutaan Besar Israel dan berusaha menerobos masuk.
Namun kerumunan warga tersebut berhasil dibubarkan. Menurut laporan, hampir setiap hari terjadi protes serupa di dekat Kedubes Israel di Amman untuk meminta Israel bertanggung jawab atas kekacauan di Gaza.
Unjuk rasa serupa juga terjadi di Lebanon, Iran, Tunisia, dan Irak. Ada beberapa negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, namun gantinya unjuk rasa terjadi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Kedubes Prancis dan Inggris di negara tersebut.
3. Timur Tengah ada di jurang maut
Raja Yordania, Abdullah II menegaskan kondisi Timur Tengah kini berada di ‘jurang maut’, seiring memburuknya kondisi di Gaza.
“Seluruh wilayah berada di ambang kehancuran. Kematian baru setiap hari. Ancaman penyebaran konflik ini nyata. Ada harga yang harus dibayar terlalu tinggi,” kata Raja Abdullah II.
Arab Saudi juga mengeluarkan kecaman terkait serangan udara yang menyasar rumah sakit di Gaza tersebut.
“Arab Saudi mengutuk keras serangan yang dilakukan pasukan Israel dengan mengebom rumah sakit di Gaza,” demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.