Jakarta, IDN Times - Lembaga riset National Institute of Economic and Social Research (NIESR) memperingatkan adanya risiko serius dari hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) terhadap ekonomi Inggris.
Pertumbuhan ekonomi negara tersebut dikhawatirkan terpangkas setengahnya, jika Donald Trump keluar sebagai pemenang dan menerapkan rencana tarif impornya.
Melansir dari The Guardian, Trump berencana menerapkan tarif hingga 60 persen untuk barang-barang dari China dan 10 persen untuk barang dari negara lainnya. Kebijakan proteksionis ini dinilai akan berdampak serius mengingat AS adalah mitra dagang terbesar Inggris, di atas Jerman, Belanda, Prancis, dan China.
Ekonom NIESR, Ahmet Kaya, mengatakan Inggris akan menjadi salah satu negara yang paling terdampak dari kebijakan tersebut. Hal ini disebabkan tingginya ketergantungan pada perdagangan internasional.
Dampaknya akan terlihat pada penurunan aktivitas ekonomi, kenaikan inflasi, dan peningkatan suku bunga dari Bank of England.