Jakarta, IDN Times - Mantan kepala eksekutif Twitter, Jack Dorsey, mengatakan bahwa India pernah mengancam akan menutup platform itu di negaranya. India juga mengancam akan menggerebek kantor karyawan media sosial berlogo burung biru tersebut.
Pernyataan Dorsey diungkapkan dalam sebuah wawancara di saluran YouTube Breaking Points pada Senin (12/6/2023). Ancaman yang dikeluarkan India itu dilakukan pada 2021, ketika negara raksasa di Asia Selatan itu diguncang oleh demonstrasi petani.
India dengan tegas menolak pernyataan Dorsey dan menyebutnya sebagai kebohongan. Wakil Menteri Teknologi Informasi, Rajeev Chandrashekhar, mengunggah bantahan di Twitter dan menyebut bawha rezim Twitter Dorsey memiliki masalah dalam menerima kedaulatan hukum India.