Hugo Carvajal merupakan seorang kepala Badan Intelijen Venezuela yang menjabat dari tahun 2004 hingga 2011, di saat kepemimpinan Hugo Chavez. Namun Amerika Serikat mengklaim bahwa dirinya terlibat dalam aksi penyelundupan naroba yang berkolaborasi dengan gerilya FARC (Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia) di Kolombia.
Pengadilan New York sudah menuntut Carvajal pada 2011 terkait pengiriman 5,6 ton kokain dari Venezuela ke Meksiko pada tahun 2006. Sesampainya di Meksiko, kokain tersebut kemudian dikirimkan ke destinasi terakhirnya di Amerika Serikat. Atas dugaan kejahatan yang dilakukannya, Carvajal bisa mendapatkan hukuman hingga 10 tahun penjara, dilaporkan dari DW.
Dilansir dari The New York Times, beberapa tahun belakangan ini, Spanyol menjadi destinasi utama bagi oposisi Venezuela maupun pembelot Partai Sosialis yang melarikan diri dari kekacauan politik dan ekonomi negaranya.
Selain Hugo Carvajal, beberapa di antaranya seperti pemimpin oposisi Leopoldo Lopez yang sempat berlindung di Kantor Kedutaan Besar Spanyol. Di samping itu, ada mantan Wali Kota Caracas, Antonio Ledezma yang melarikan diri pada tahun 2017.