Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kolombia Tuding Tentara Venezuela Masuk Tanpa Izin

Bendera Kolombia di Cartagena. (instagram.com/abigailhcarias)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kolombia pada Minggu (29/8/2021) menyebut bahwa sejumlah militer Venezuela masuk ke wilayahnya tanpa izin dengan melintasi perbatasan di Sungai Negro. Akibatnya Kolombia mengecam aksi ini dan menyebutnya sebagai bentuk provokasi yang dapat meningkatkan ketegangan kedua negara. 

Selama ini, Kolombia dan Venezuela tengah dirundung ketegangan setelah saling tuding terkait pemberontak asal Kolombia yang beroperasi di perbatasan. Bahkan keduanya juga sudah memutuskan hubungan diplomatik setelah Kolombia tidak mengakui Maduro sebagai presiden Venezuela. 

1. Pasukan Venezuela menumpang kapal warga dan masuk ke teritori Kolombia

Pada Selasa (24/8/2021) terjadi konfrontasi di perbatasan Kolombia-Venezuela, tepatnya di Sungai Negro yang masuk Departemen Guaniadan Provinsi Amazonas. Pasalnya warga Kolombia menyebut dua personel militer Venezuela telah masuk ke teritori Kolombia yang terletak di tepi selatan sungai tanpa izin. 

Bahkan menurut Menlu Kolombia, Marta Lucia Ramirez menyebut dua orang penjaga perbatasan itu dengan paksa menaiki kapal boat milik warga Kolombia bernama El Guainiano. Kemudian kapal yang juga membawa warga sipil beserta barang itu mendarat di tepi Sungai Negro pada bagian Kolombia. 

Beberapa menit setelahnya, personel militer Kolombia memulangkan kedua penjaga perbatasan Venezuela dengan kapal yang sama. Hal ini dilakukan untuk menjamin kedaulatan dan perlindungan bagi warga sipil Kolombia, dikutip dari El Tiempo

2. Kolombia sebut aksi itu sebagai pelanggaran hak navigasi bebas

Dikutip dari Market Research Telecast, Pemerintah Kolombia memastikan bahwa aksi yang dilakukan militer Venezuela sebagai pelanggaran hak navigasi bebas dan perjanjian bilateral. Bahkan pihaknya juga menyebut hal itu sebagai kekerasan kepada warga sipil yang dibebaskan untuk melintasi sungai pada perbatasan kedua negara. 

Presiden Ivan Duque juga mengatakan, "Kami telah mendapat provokasi secara terus menerus oleh rezim diktator Venezuela, maka dari itu kita harus bertindak profesional. Kita tidak hanya melindungi warga negara kita saja, tapi kita juga harus melindungi kedaulatan negara kita."

3. Venezuela tolak tudingan yang diutarakan Kolombia

Menlu Venezuela, Felix Plasencia saat menghadiri pertemuan ALBA-TCP. (twitter.com/CancilleriaVE)

Dilansir dari laman Market Research Telecast, menanggapi insiden ini, Menlu Venezuela, Felix Plasencia menolak pernyataan tidak konsisten dari Menlu Kolombia. Bahkan Plasencia menyebut, "Kolombia sedang mencoba untuk meningkatkan tensi antara kedua negara dan mengabarkan konflik yang tidak benar mengenai interkasi yang sebenarnya dapat diselesaikan dengan koordinasi antar otoritas lokal."

Pihak Caracas juga menyebutkan, "Perbatasan di wilayah tersebut memang sulit dan membutuhkan koordinasi diplomatik. Namun tidak adanya keinginan dari Pemerintah Kolombia untuk membangun saluran komunikasi membuatnya semakin sulit untuk meningkatkan kinerja efektif demi hukum perbatasan yang lebih baik." 

Di sisi lain, Venezuela juga terus berkomitmen penuh dengan Perjanjian dan Kesepakatan Navigasi antar kedua negara. Plasencia juga berkata, "Kami ingin berkooperasi dan berkoordinasi untuk aksi bersama demi menjamin keamanan dan kestabilan perbatasan Kolombia-Venezuela."

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us