Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajudha angkat bicara mengenai hasil pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden China Xi Jinping. Terutama yang terkait dengan 'tumpang tindih' di Laut China Selatan.
"Sebetulnya, pengetahuan saya dari apa yang saya baca, tidak ada elemen pengakuan eksplisit, mengakui nine dash line (sembilan garis putus)," kata Hassan dalam program IDN Times 'Real Talk with Uni Lubis', Rabu (7/3/2025).
Nine dash line merupakan garis laut yang dibuat sepihak oleh China. Negeri Tirai Bambu menarik garis itu berdasarkan sejarahnya.
"Tapi bahwa ada sebutan overlapping claims antara garis batas kita zona ekonomi eksklusif (ZEE) kita dengan, yang tersepakat itu dengan Vietnam yang bersinggungan dengan nine dash line implikasinya, maka secara implikatif seperti kita mengakui sembilan garis putus. Ya, walaupun masih ada koma dalam pelaksanaan tentang pengembangan aturan hukum yang berlaku," lanjut Hassan.
Menurut Hassan, dengan 'pengakuan' overlapping itu, maka memberikan makna dari nine dash line.