Eskavator selalu ditemani oleh rombongan militer Israel yang mengawal penggusuran. (instagram.com/btselem)
Setelah insiden itu, Aguilar mengatakan bahwa kepala operasi perusahaan tentara bayaran AS, Safe Reach Solutions (SRS), memanggilnya keluar dan menegurnya.
"Dia menatap wajah saya dan berkata, 'Jangan pernah bilang tidak kepada klien'," ujar Aguilar.
Dia pun memperoleh informasi bahwa mereka dipekerjakan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS dan Israel. Dia menyadari, secara tidak langsung, mereka bekerja di bawah perintah militer Israel (IDF).
Adapun SRS dijalankan oleh mantan perwira tinggi CIA dan terkait dengan perusahaan ekuitas swasta AS di Chicago. Aguilar mengatakan dia dikontrak oleh perusahaan lain, UG Solutions, tetapi menerima perintah dari SRS.
Aguilar juga menceritakan kepada media lain bahwa ia menyaksikan tentara Israel dan kontraktor militer AS menembaki warga sipil Palestina yang tidak bersenjata dan melakukan kejahatan perang.
"Saya terbuka sekarang karena saya merasa penting bagi rakyat AS untuk mengetahui dari sumber tepercaya dan terpercaya yang ada di sana. Rakyat Amerika perlu tahu apa keterlibatan AS di Gaza," katanya.