Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perdana Menteri Bulgaria, Kiril Petkov saat mengunjungi proyek mangkrak. (twitter.com/KirilPetkov)

Jakarta, IDN Times - Mantan Perdana Menteri Bulgaria Kiril Petkov, pada Rabu (28/6/2023), mengungkapkan bahwa negaranya harus membersihkan badan intelijennya dari kelompok pro-Rusia. Ia menyebut reformasi dibutuhkan untuk melawan korupsi dan kriminal terorganisir di Bulgaria. 

"Saya pikir terdapat risiko yang tertanam di dalam agen keamanan negara kami. Kami ingin mereformasi mereka," terang Petkov, dilansir Politico.

Pada akhir pekan lalu, ledakan terjadi di gudang pabrik senjata di Bulgaria. Pemerintah pun menuding bahwa Rusia ada di balik aksi tersebut. Pasalnya, hasil investigasi ledakan terdahulu mengindikasikan keterlibatan Badan Intelijen Militer Rusia (GRU). 

1. Petkov sebut pengaruh Rusia berbanding lurus dengan korupsi

Perdana Menteri Bulgaria, Kiril Petkov (tengah). (twitter.com/KirilPetkov)

Petkov mengungkapkan, terdapat tujuh poin dalam rencana tersebut, termasuk reformasi yudisial dan konstitusional. Ia pun menginginkan pencopotan sejumlah pejabat keamanan di Bulgaria yang dipilih oleh Presiden Rumen Radev karena dikenal pro-Rusia. 

Kemudian, ia ingin ada inspeksi untuk semua pegawai keamanan dengan metode tes etikal dan integritas. 

"Apabila kami dapat melakukan kedua hal tersebut, maka sebagian besar pengaruh Rusia akan berkurang. Rusia menggunakan manuver korupsi sebagai kebijakan luar negerinya. Ketika kami berhadapan dengan korupsi, kami tidak bahwa kami berhadapan langsung dengan Moskow, tapi ternyata kami melawan hal yang sama," paparnya. 

Mendengar pernyataan Petkov, Presiden Bulgaria Rumen Radev menyatakan kekesalannya atas ide tersebut. Ia menyebut bahwa reformasi sudah diberlakukan di seluruh institusi keamanan Bulgaria. 

2. Petkov tidak akan masukkan tokoh korup dalam koalisi

Editorial Team

Tonton lebih seru di