Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tentara El Salvador yang diterjunkan ke area permukiman pada Minggu (28/3/2022). (twitter.com/FUERZARMADASV)

Jakarta, IDN Times - Parlemen El Salvador pada Minggu (27/3/2022) resmi mengumumkan keadaan darurat di negaranya. Hal ini dilakukan seiring meningkatnya kasus kekerasan dan pembunuhan akibat ulah dari geng kriminal di negara Amerika Tengah itu dalam beberapa hari terakhir. 

Pada November lalu, Presiden El Salvador, Nayib Bukele sudah menerjunkan ribuan pasukan militer dan polisi ke jalanan ibu kota San Salvador. Bahkan, para aparat penegak hukum langsung mencari anggota geng dari rumah ke rumah di sejumlah area rawan kriminalitas. 

1. Darurat militer diberlakukan demi menekan angka kriminalitas

Pemberlakuan keadaan darurat militer oleh Parlemen El Salvador ini dimaksudkan untuk menekan angka kriminalitas, terutama pembunuhan. Kebijakan itu juga meliputi pembatasan adanya perkumpulan dan perpenjangan masa hukuman bagi pelaku kriminalitas. 

"Kami telah menyetujui keputusan rezim yang memperbolehkan pemerintah kita untuk melindungi nyawa seluruh warga El Salvador dan melawan aksi kriminalitas secara langsung" ungkap Ernesto Castro selaku presiden Kongres El Salvador, dikutip Reuters

Setelah diputuskannya keadaan darurat di El Salvador, Presiden Bukele menyambut baik keputusan dari anggota parlemen ini. 

"Aturan ini akan diimplementasikan oleh institusi relevan dan diumumkan hanya memang dibutuhkan. Bagi seluruh mayoritas warga, aktivitas akan tetap berjalan secara normal. Semoga Tuhan memberkati kalian semua" tutur Bukele dalam cuitan Twitter-nya. 

2. Terjadi 62 kasus pembunuhan di El Salvador dalam 24 jam

Editorial Team

Tonton lebih seru di