Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden El Salvador Tolak Tudingan dari Senator AS

Presiden El Salvador, Nayib Bukele saat berpidato. (twitter.com/PresidenciaSV)

Jakarta, IDN Times - Presiden El Salvador, Nayib Bukele pada Rabu (16/2/2022) kembali terlibat perseteruan dengan Amerika Serikat. Hal itu lantaran Bukele menolak tudingan dari seorang senator Amerika Serikat terkait dengan penerapan Bitcoin di negara Amerika Tengah itu. 

Presiden milenial berusia 40 tahun itu dikenal sebagai sosok pemimpin kontroversial atas kebijakannya, termasuk mengesahkan Bitcoin sebagai mata uang resmi di El Salvador. Bahkan, pemerintahannya juga dituding semakin mengarah ke autoritarianisme. 

1. Bukele kecam AS yang ikut campur urusan dalam negeri El Salvador

Penolakan dari Bukele ini berkaitan dengan kritik yang diucapkan oleh beberapa senator Amerika Serikat. Bahkan melalui cuitan di Twitter-nya, Bukele mengecam tindakan AS yang turut ikut campur dalam urusan dalam negeri El Salvador. 

"Oke, boomers, Anda memiliki 0 yuridiksi pada negara berdaulat dan negara merdeka. Kami bukanlah koloni Anda, bukanlah halaman belakang ataupun halaman depan Anda. Menjauh dari urusan dalam negeri negara kami. Jangan coba-coba untuk mengontrol sesuatu yang tidak dapat Anda kontrol" ujar Bukele, dilansir The Hill

Selain memberikan penolakan terhadap kritik pedas senator AS, Bukele juga mengunggah postingan video Presiden Joe Biden yang berbicara tentang kedaulatan dan kebebasan Ukraina. Ia mengritik bahwa hak itu juga dimiliki oleh El Salvador. 

2. AS khawatir penerapan Bitcoin dapat melemahkan sanksi kepada El Salvador

Pernyataan dari Bukele ini berkaitan dengan kritik yang diutarakan oleh Senat Komite Hubungan Luar Negeri, Bob Menendez yang setuju dengan Jim Risch dari Idaho dan Bill Cassidy dari Louisiana.

Dilansir RT, ketiganya menyuarakan peresmian kebijakan Akuntabilitas Mata Uang Kripto di El Salvador (ACES). Hal itu berfungsi untuk membuat laporan dan rencana terkait penerapan Bitcoin yang dicetuskan Nayib Bukele. 

"Penerapan mata uang kripto di El Salvador meningkatkan kekhawatiran terkait stabilitas ekonomi dan integritas finansial dari negara Amerika Tengah itu. Aturan itu berpotensi melemahkan sanksi yang diberikan AS, dan memperkuat aktor jahat, seperti China dan organisasi kriminal" ungkap Risch. 

"Apabila Amerika Serikat memang berkeinginan kuat untuk melawan kasus pencucian uang dan mengamankan peran dolar sebagai cadangan mata uang di seluruh dunia, kita harus mencegah isu yang sudah ada di depan mata"

3. Bukele adalah presiden pertama yang meresmikan Bitcoin di negaranya

Presiden Nayib Bukele (kiri) saat bertemu dengan perwakilan AS di El Salvador pada Kamis (9/12/2021). (twitter.com/nayibbukele)

Bukele merupakan presiden pertama di dunia yang meresmikan Bitcoin sebagai mata uang resmi di negaranya. Kendati demikian, penerapan Bitcoin mengundang kecaman dan kritik pedas dari Amerika Serikat dan IMF (International Monetary Fund).

Pemerintah El Salvador diketahui sudah menerima sekitar 1.801 bitcoin sejak September lalu dan tengah dipertanyakan oleh sejumlah ekonom dan oposisi. Pasalnya, pemeintah cenderung menolak memberikan keterangan akuntabilitas proses pembelian dan pengelolaan dana tersebut, dikutip Reuters

Sementara itu, hubungan diplomatik antara El Salvador dan Amerika Serikat tengah memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini berkaitan dengan tudingan dari Washington bahwa pemerintahan Bukele terlibat kasus korupsi dan berdamai dengan geng kriminal MS-13 dan Barrio 18. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us