Jakarta, IDN Times - Presiden Eritrea, Isaias Afwerki, menolak laporan tuduhan yang menyebutkan bahwa tentaranya telah melakukan pelanggaran di wilayah Tigray, Ethiopia. Dia menyebut tuduhan itu sebagai informasi yang keliru dan hanya fantasi.
Selama konflik dua tahun Ethiopia pada 2020-2022, Eritrea dituduh telah menyeberang ke wilayah Tigray. Dalam beberapa laporan, mereka dinilai telah membantu tentara Ethiopia melawan para pejuang Tigrayan People's Liberation Front (TPLF).
Selama perang tersebut, tentara Eritrea diduga telah melakukan serangkaian pelanggaran hak asasi manusia.