Ethiopia Tidak Diajak dalam Misi Perdamaian Baru Uni Afrika

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Somalia Abdulkadir Mohamed Nur mengatakan, Ethiopia tidak dapat berpartisipasi dalam misi penjaga perdamaian baru Uni Afrika (UA). Kedua negara sedang berselisih terkait kesepakatan pelabuhan.
Pasukan UA telah beroperasi di Somalia sejak 2007, dimulai dengan kehadiran Misi UA di Somalia kemudian mengubah namanya menjadi Misi Transisi UA di Somalia (ATMIS) pada 1 April 2022. Mandatnya berakhir pada akhir tahun ini dan akan ada misi baru.
1. Perselisihan dengan Ethiopia
Nur mengatakan, pasukan Ethiopia tidak akan menjadi bagian dari Misi Dukungan dan Stabilisasi UA di Somalia (AUSSOM), yang akan menggantikan ATMIS saat ini.
"Prosesnya masih berlangsung, dan kami akan mengumumkan negara yang diundang untuk berpartisipasi dalam misi tersebut, tapi yang kami ketahui saat ini adalah Ethiopia telah dikecualikan," kata Nur pada Minggu (10/11/2024), menambahkan bahwa Ethiopia dikecualikan karena pelanggaran terhadap kedaulatan, dikutip dari Anadolu Agency.
Hubungan memburuk sejak Ethiopia mencapai kesepakatan dengan Somaliland pada 1 Januari, yang mengizinkan penggunaan pelabuhan di Somaliland. Adapun Somaliland merupakan wilayah dari Somalia yang mengklaim telah memisahkan diri.
Ethiopia kehilangan pelabuhan di Laut Merah pada awal 1990-an setelah Perang Kemerdekaan Eritrea, yang berlangsung selama 1961-1991. Negara itu kini terkurung daratan, yang memengaruhi kemampuannya untuk melakukan perdagangan maritim yang efisien.