Sekjen Guterres terkejut atas keputusan Ethiopia yang telah memerintahkan tujuh pejabat senior PBB untuk pergi dari negara itu.
Dilansir dari BBC, Guterres mengatakan bahwa PBB telah terlibat dengan pemerintah Ethiopia dan berharap tujuh staf tersebut dapat melanjutkan pekerjaan pentingnya. Di sisi lain, selama beberapa pekan terakhir, PBB menyuarakan keprihatinan tentang blokade bantuan ke Tigray.
PBB terus mengupayakan agar bantuan kemanusiaan dapat mengakses orang-orang yang membutuhkan. Namun, dari sekitar 466 truk yang mengirim pasokan bantuan, hanya 38 truk saja yang berhasil pulang.
TPLF mengatakan, truk hanya diberi bahan bakar untuk perjalanan satu arah ke Tigray dan mengeluh karena mereka mendapatkan intimidasi di pos pemeriksaan, yang dijaga pasukan federal Ethiopia.
Di sisi lain, Ethiopia menolak tuduhan bahwa ratusan truk itu hanya diberi BBM untuk perjalanan satu arah. Pemerintah federal bahkan menuduh pekerja kemanusiaan telah membantu para pejuang TPLF. Tuduhan ini dilayangkan tanpa memberikan bukti.
Kedua kelompok yang bertikai saling menyalahkan, sebagai pihak yang melakukan blokade bantuan kemanusiaan.