Fakta-fakta Ketegangan Rusia dan Azerbaijan

Intinya sih...
Pembunuhan dan penangkapan warga etnis Azeri di Yekaterinburg memicu ketegangan antara Rusia dan Azerbaijan.
Azerbaijan mengklaim temukan bukti bahwa pejabat militer Rusia perintahkan tembak pesawat AZAL, sementara warga Rusia di Azerbaijan jadi sasaran razia petugas keamanan.
Jakarta, IDN Times - Hubungan Rusia dan Azerbaijan terus mengalami ketegangan dalam beberapa bulan terakhir. Renggangnya hubungan kedua negara berimbas pada memudarnya pengaruh Moskow di kawasan Kaukasus Selatan.
Tak hanya merenggang dengan Azerbaijan, hubungan Rusia dan Armenia juga menegang dalam beberapa tahun terakhir usai serangan Baku ke Nagorno-Karabakh hingga berhasil merebut teritori itu dari tangan Yerevan.
Hubungan kedua negara pecahan Uni Soviet ini kembali memanas dalam beberapa hari terakhir. Berikut fakta-fakta di balik ketegangan Rusia dan Azerbaijan.
1. Buntut tertembaknya pesawat Azerbaijan Airlines pada Hari Natal
Ketegangan Rusia-Azerbaijan pertama kali disebabkan jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) rute Baku-Grozny. Pesawat penumpang Embraer itu jauh di Kazakhstan dan menewaskan 38 orang dan melukai 29 penumpang lainnya.
Berdasarkan penyelidikan awal, pesawat tersebut tertembak oleh sistem pertahanan udara Rusia di tengah serangan drone Ukraina di Grozny. Kotak hitam pesawat tersebut bahkan sudah dikirim ke Brasil untuk dibuka dan diselidiki lebih lanjut.
Melansir The Moscow Times, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah mengungkapkan permintaan maaf atas insiden ini kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Namun, permintaan maaf tersebut belum memperbaiki relasi kedua negara.
Dalam beberapa bulan terakhir, kedua negara kembali terlibat perseteruan mulai dari tudingan Moskow melakukan serangan siber. Selain itu, Baku sempat melarang anggota parlemen Rusia hadir di negaranya. Bahkan, Aliyev menolak hadir dalam parade Hari Kemenangan di Moskow.
2. Pembunuhan dan penangkapan warga etnis Azeri di Yekaterinburg
Pekan lalu, relasi Rusia-Azerbaijan kembali menegang imbas pembunuhan kepada dua saudara etnis Azerbaijan di Yekaterinburg oleh petugas Badan Keamanan Federal (FSB). Tak hanya itu, Rusia juga menangkap sekitar 50 warga etnis Azeri yang dituduh terlibat kasus pembunuhan pada tahun 2000-an.
Baku mengklaim, dua warganya tewas usai ditahan dan menduga tewas karena kekerasan dan penyiksaan. Sementara, Komite Investigasi Rusia mengumumkan bahwa salah satu korban tewas karena serangan jantung dan seorang lainnya masih dalam investigasi.
Sebagai balasan, Baku sudah membatalkan acara kebudayaan Rusia di negaranya. Tak hanya itu, polisi Azerbaijan sudah melakukan penggeledahan dan penangkapan kepada kepala editor dan direktur media Rusia, Sputnik Azerbaijan yang dilarang beroperasi.
Penggeledahan ini menimbulkan kecaman dari Rusia dan memutuskan memanggil Duta Besar Azerbaijan di Moskow untuk menjelaskan alasan penggeledahan dan kronologi penangkapan.
3. Azerbaijan klaim temukan bukti Rusia perintahkan tembak pesawat AZAL
Pada Selasa (1/7/2025), media pro-pemerintah Azerbaijan, Minval mengungkapkan bukti bahwa pejabat militer Rusia menginstruksikan penembakan terhadap pesawat AZAL pada akhir 2024.
Melansir OC Media, media Azerbaijan tersebut mengakui tidak dapat mengonfirmasi kebenaran rekaman suara tersebut. Namun, media independen Rusia, The Insider menyebut, rekaman tersebut benar adanya.
Pada saat yang sama, Kejaksaan Azerbaijan akhirnya membuka kasus kriminal atas dugaan penembakan terhadap pesawat AZAL. Pihaknya mengatakan hasil investigasi akan diungkapkan dalam waktu dekat.
4. Warga Rusia di Azerbaijan jadi sasaran razia petugas keamanan
Kedutaan Besar Rusia di Baku mengungkapkan adanya sejumlah laporan dari warga Rusia yang terkena razia oleh aparat keamanan Azerbaijan dalam beberapa hari terakhir.
“Kami meminta warga Rusia yang tinggal di Azerbaijan untuk melaporkan ke nomor darurat milik Kedutaan Besar Rusia jika terdampak kasus semacam ini,” ungkapnya, dilansir Novaya Gazeta.
Organisasi untuk membantu warga Rusia yang melarikan diri dari perang di Ukraina, Ark Project menyebut terdapat operasi penggeledahan yang dilakukan petugas keamanan Azerbaijan di gedung permukiman yang mayoritas dihuni warga Rusia.
Sejumlah warga Rusia sudah diinterogasi terkait legalitasnya berada di Azerbaijan. Sejumlah orang bahkan langsung dipanggil ke kantor imigrasi pada malam hari.