Jakarta, IDN Times - Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) mengatakan, pasukan Israel telah beberapa kali menyerang posisi mereka di wilayah selatan negara itu, hingga melukai beberapa personelnya. Tank-tank Israel juga dilaporkan menerobos gerbang pangkalan UNIFIL pada akhir pekan.
Serangan Israel tersebut menuai kecaman luas dari internasional. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyebut serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB merupakan pelanggaran hukum internasional dan dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
Israel sendiri membela tindakannya dengan mengklaim bahwa Hizbullah beroperasi di daerah dekat pos UNIFIL.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin (14/10/2024) memperingatkan bahwa pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon berada dalam bahaya dan mendesak mereka untuk segera meninggalkan wilayah tersebut. Namun, UNIFIL menyatakan bahwa mereka akan tetap bertahan di posisinya.