Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri China Qin Gang di Istana Malacanang, Manila pada Sabtu (22/4/2023) membahas soal konflik Laut China Selatan. (twitter.com/bongbongmarcos)

Jakarta, IDN Times - China dan Filipina berjanji untuk menyelesaikan konflik Laut China Selatan. Hal itu diumumkan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang di Manila pekan lalu.

"Mengenai konflik tersebut, kami sepakat untuk membangun lebih banyak jalur komunikasi sehingga setiap peristiwa yang terjadi di Laut Filipina Barat yang melibatkan China dan Filipina dapat segera diselesaikan," kata Marcos, mengacu pada bagian Laut Cina Selatan yang diklaimnya sebagai Laut Filipina Barat.

Marcos mengatakan, kunjungan Menlu China sangat membantu untuk membahas berbagai hal dan melanjutkan pekerjaan untuk menumbuhkan hubungan Manila-Beijing.

1. Filipina tegaskan patuhi satu kebijakan China

Melansir Reuters, Qin dan Menlu Filipina Enrique Manalo membahas pandangan kedua negara soal isu-isu strategis dan regional. Dalam pembicaraan awal, Qin mengatakan China-Filipina harus kerja sama melanjutkan tradisi persahabatan, memperdalam kerja sama, dan menyelesaikan perbedaan dengan baik.

Qin menambahkan, kerja sama akan membantu mempromosikan perdamaian dan stabilitas di sekitar kawasan dan dunia.

Filipina mengaku prihatin atas ketegangan yang meningkat di Selat Taiwan. Namun, Manila menegaskan kembali pihaknya patuh pada Kebijakan Satu China, yang artinya Filipina tidak mengakui kedaulatan Taiwan. 

2. Filipina ungkit langkah China yang ganggu aktivitas nelayan

Editorial Team

Tonton lebih seru di