Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Filipina (unsplash.com/iSawRed)
Bendera Filipina (unsplash.com/iSawRed)

Intinya sih...

  • Filipina dan Kanada menandatangani perjanjian SOVFA untuk melatih pasukan militer di wilayah masing-masing, sebagai komitmen menjaga tatanan internasional.

  • SOVFA pertama yang dibuat Kanada dengan negara di kawasan Indo-Pasifik, Filipina berusaha memperluas jaringan aliansi pertahanannya mengingat sikap semakin tegas dan agresif China terhadap klaim wilayah di Laut China Selatan.

  • Perjanjian ini membangun kepercayaan dan kolaborasi lebih erat antara militer Kanada dan Filipina.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Filipina dan Kanada pada Minggu (2/11/2025), resmi menandatangani perjanjian penting yang memungkinkan kedua negara untuk melatih pasukan masing-masing di wilayah mereka. Ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kerja sama pertahanan dalam menghadapi tantangan keamanan bersama di kawasan Indo-Pasifik.

Perjanjian yang dikenal dengan Status of Visiting Forces Agreement (SOVFA) ini menandai kesepakatan militer pertama Kanada di kawasan tersebut. Langkah ini diambil dengan tujuan mempererat hubungan keamanan dan menjaga stabilitas regional di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.

1. Komitmen kedua negara dalam menjaga tatanan internasional

Filipina dan Kanada menandatangani perjanjian SOVFA yang memungkinkan pasukan militer kedua negara melakukan latihan bersama di darat maupun laut. Menteri Pertahanan Filipina, Gilberto Teodoro Jr., menyatakan bahwa kesepakatan ini menegaskan komitmen kedua negara dalam menjaga tatanan internasional berdasarkan aturan yang berlaku.

"Inti dari SOVFA ini adalah untuk menjaga tatanan internasional yang berbasis aturan," kata Teodoro dalam konferensi pers, dilansir GMA News Online.

Menteri Pertahanan Kanada, David McGuinty, menambahkan bahwa kesepakatan ini mencerminkan komitmen bersama untuk membangun perdamaian melalui kerja sama, bukan konfrontasi. Ia berharap Kanada dapat ambil bagian dalam latihan militer tahunan Balikatan bersama Filipina dan Amerika Serikat pada tahun depan.

"Hari ini adalah hari besar bagi kedua negara kita," ujar McGuinty, dilansir Channel News Asia.

2. SOVFA pertama yang dibuat Kanada dengan negara di kawasan Indo-Pasifik

Kesepakatan ini merupakan SOVFA pertama yang dibuat Kanada dengan negara di kawasan Indo-Pasifik dan menjadi perjanjian kelima bagi Filipina setelah Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Selandia Baru. Filipina berusaha memperluas jaringan aliansi pertahanannya mengingat sikap semakin tegas dan agresif China terhadap klaim wilayah di Laut China Selatan.

"Filipina menunjukkan kepemimpinan dalam menegakkan hukum internasional dan mencari penyelesaian damai atas sengketa," kata McGuinty, dilansir News Central.

Perjanjian ini juga menjadi bagian dari strategi Kanada untuk memperkuat kehadirannya di Asia-Pasifik dan mendukung prinsip kebebasan navigasi serta kedaulatan negara-negara di kawasan. Dalam beberapa tahun terakhir, angkatan laut Kanada telah bergabung dalam patroli bersama untuk menjalankan operasi penjagaan kebebasan navigasi di Laut China Selatan.​

3. Perjanjian ini membangun kepercayaan dan kolaborasi lebih erat

Pelaksanaan perjanjian SOVFA memungkinkan latihan bersama yang lebih besar dan intensif antara militer Kanada dan Filipina, termasuk penggunaan fasilitas militer di kedua negara. Pada Minggu (2/11/2025), Teodoro mengungkapkan perjanjian ini membangun kepercayaan dan kolaborasi lebih erat, serta meningkatkan interoperabilitas antara pasukan militer kedua negara.

"Di balik SOVFA ini terdapat fondasi untuk menghormati supremasi hukum dan hak asasi manusia," katanya.​

Selain latihan bersama, kerja sama ini juga membuka kemungkinan pertukaran informasi, pelatihan personel militer, dan kerja sama di bidang keamanan siber. McGuinty menjelaskan bahwa Kanada berkomitmen untuk mengembangkan hubungan militer yang lebih dalam dengan Filipina guna mengatasi ancaman keamanan regional secara efektif.

"Kami bangga memperdalam kemitraan dengan negara yang berani bertindak berdasarkan nilai-nilai tersebut," ujarnya.​

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team