Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Terima Kepemimpinan ASEAN 2026, Presiden Filipina Puji Malaysia

IMG_1824.jpeg
PM Malaysia Anwar Ibrahim serahkan palu keketuaan ASEAN 2026 ke Presiden Palestina Ferdinand Marcos Jr. (Malay Mail/Yusof Mat Isa)
Intinya sih...
  • ASEAN semakin luas dan kuat dengan inklusi Timor-Leste sebagai anggota penuh
  • Hubungan Filipina-Malaysia makin terpercaya, memungkinkan penanganan masalah bilateral secara transparan
  • Filipina akan menjadi ketua ASEAN 2026, dengan isu sengketa Laut China Selatan sebagai fokus utama
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr. memuji kepemimpinan Malaysia di ASEAN di bawah Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Dia menyebutnya sebagai agenda yang sangat padat yang mencerminkan peran proaktif Kuala Lumpur dalam mengarahkan blok tersebut menghadapi tantangan global.

“Beliau (Anwar) mampu menyelesaikan sebagian besar, jika tidak semua, dari apa yang telah direncanakannya. Beliau membuat kami semua sibuk,” kata Marcos Jr, dilansir dari Bernama, Rabu (29/10/2025).

“Dimasukkannya Timor-Leste sebagai anggota penuh ASEAN merupakan langkah yang signifikan. Hal ini sejalan dengan keinginan kami (ASEAN) untuk menjadi inklusif dan memiliki sebanyak mungkin mitra,” sambungnya.

Marcos Jr. berada di Kuala Lumpur untuk menghadiri KTT ASEAN ke-47 dan KTT terkait yang berakhir pada Selasa.

1. ASEAN semakin luas dan kuat

IMG_8325.jpeg
Logo ASEAN. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Marcos Jr. juga mendesak ASEAN untuk melihat melampaui mitra tradisionalnya dan melibatkan negara-negara baru yang memiliki visi yang sama untuk perdamaian, stabilitas, dan kerja sama regional. Ia mencatat jaringan ASEAN yang semakin luas di bawah Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) mencerminkan jangkauan diplomatik kawasan yang semakin luas, melampaui mitra dan anggota penuhnya.

“Kami memiliki banyak sekutu yang telah menandatangani TAC, dan itu tetap menjadi area yang terus kami kembangkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, ASEAN harus fokus pada keterlibatan mitra non-tradisional dalam perdagangan, geopolitik, dan diplomasi agar tetap relevan dan tangguh, sebuah langkah penting untuk mendorong aspirasi ASEAN di tengah dunia yang penuh ketidakpastian. oleh geopolitik, perubahan iklim, dan perkembangan teknologi yang pesat.

2. Hubungan Filipina-Malaysia makin terpercaya

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr. (x.com/@bongbongmarcos)
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr. (x.com/@bongbongmarcos)

Marcos mengatakan, hubungan antara Filipina dan Malaysia telah berkembang secara signifikan, menggarisbawahi pentingnya kepercayaan dan komunikasi terbuka antara kedua pemimpin.

Menggambarkan hubungannya dengan Anwar sebagai terbuka dan mudah, ia mengatakan, hubungan tersebut telah memungkinkan kedua belah pihak untuk menangani masalah bilateral dengan transparan dan saling menghormati.

"Secara pribadi, kami berteman. Namun, kami tidak membiarkan isu-isu lain menghalangi apa yang kami anggap perlu untuk bergerak maju," ujarnya.

Hubungan diplomatik antara Filipina dan Malaysia dimulai sejak tahun 1959, ketika Manila mendirikan delegasinya di Kuala Lumpur, yang kemudian ditingkatkan menjadi konsulat pada tahun 1964. Sejak saat itu, kedua negara telah menjaga rasa saling menghormati dan kerja sama.

3. Filipina ketua ASEAN 2026

ilustrasi bendera  ASEAN (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)
ilustrasi bendera ASEAN (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Malaysia secara resmi menyerahkan Keketuaan ASEAN kepada Filipina pada Selasa (28/10). Anwar secara simbolis menyerahkan palu kepada Marcos, yang membuka jalan bagi kepemimpinan Manila pada 2026.

Di keketuaan Filipina tahun depan, isu sengketa Laut China Selatan akan menjadi yang utama. Filipina adalah salah satu dari empat negara anggota ASEAN, bersama dengan Brunei, Malaysia, dan Vietnam, yang memiliki klaim yang bersengketa di Laut China Selatan yang menghubungkan Samudra Hindia dan Pasifik.

Hal ini membuat mereka berselisih dengan China, yang memiliki klaim kedaulatan yang luas atas jalur perairan strategis tersebut meskipun ada putusan internasional pada tahun 2016 yang menyimpulkan bahwa hal ini tidak memiliki dasar hukum. Ketegangan antara Beijing dan Manila khususnya menegangkan, dengan konfrontasi maritim yang terjadi secara berkala.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in News

See More

Ayu Puspita Jalankan Wedding Organizer Pakai Skema Gali LubangTutup Lubang

13 Des 2025, 15:29 WIBNews