Jakarta, IDN Times - Filipina menyatakan optimismenya perundingan code of conduct (CoC) Laut China Selatan dapat mencapai penyelesaian ketika negara itu memimpin ASEAN tahun depan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Theresa Lazaro, yang menilai bahwa momentum politik antara ASEAN dan China tengah menunjukkan arah yang lebih konsensual.
Lazaro menekankan bahwa CoC yang sedang dinegosiasikan harus bersifat mengikat secara hukum agar dapat memberikan kepastian dan mencegah eskalasi di kawasan. Ia menambahkan bahwa baik ASEAN maupun China kini mulai menunjukkan keselarasan pandangan, meski proses perundingan yang dimulai sejak 2017 berjalan lambat.
“Inilah niat kami, dan saya pikir ini juga merupakan aspirasi seluruh ASEAN bahkan China untuk menyelesaikan dan menghasilkan kode tersebut,” ujar Lazaro dalam konferensi pers. Sikap optimistis ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Filipina dan China dalam beberapa tahun terakhir.
Sengketa maritim itu dipicu klaim Beijing atas hampir seluruh Laut China Selatan, yang ditegaskan melalui armada penjaga pantai dan milisi maritimnya. Beberapa negara menuduh langkah tersebut mengganggu aktivitas perikanan serta energi di zona ekonomi eksklusif mereka.
