AS-Malaysia Perkuat Kerja Sama Keamanan di Laut China Selatan

- MoU antara AS dan Malaysia memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara
- Kesepakatan ini menegaskan kerja sama bilateral dalam mempertahankan stabilitas dan keamanan Laut China Selatan
- Penandatanganan MoU juga memperkuat posisi Malaysia sebagai kekuatan menengah yang mampu menstabilkan kawasan
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan Malaysia pada Kamis (30/10/2025), menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara. Kesepakatan ini menegaskan komitmen bersama bagi keamanan dan stabilitas di wilayah Laut China Selatan yang strategis dan masih menjadi sumber ketegangan regional.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, bersama mitranya dari Malaysia, Mohamed Khaled Nordin, saat keduanya bertemu dalam rangka kunjungan Hegseth ke Kuala Lumpur untuk menghadiri KTT Pertahanan Regional.
1. MoU ini membuka kerangka kerja formal dan terstruktur
Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, secara resmi menandatangani MoU bersama Menteri Pertahanan Malaysia, Mohamed Khaled Nordin. Kesepakatan ini berlangsung di Kuala Lumpur saat pertemuan para menteri pertahanan ASEAN.
"MoU ini membuka kerangka kerja formal dan terstruktur dalam pelatihan, pertukaran keahlian, dan peningkatan kapasitas dalam keamanan maritim dan pertahanan," kata Mohamed Khaled melalui akun media sosialnya usai penandatanganan, dilansir Defence Security Asia.
MoU ini menegaskan kerja sama bilateral dalam mempertahankan stabilitas dan keamanan Laut China Selatan, sebuah wilayah yang hingga kini masih menjadi sumber ketegangan geopolitik. Selain penguatan hubungan pertahanan, kedua negara juga berkomitmen menyelesaikan kesepakatan bersama dalam bidang komunikasi, pertukaran informasi, serta masalah geospasial.
2. Kesepakatan pertahanan dimaksudkan untuk penegasan keamanan bersama
Laut China Selatan dikenal sebagai jalur perdagangan internasional yang sangat strategis dan menjadi pangkal sengketa wilayah antara beberapa negara, termasuk Malaysia dan China.
"Taktik zona abu-abu, seperti penelitian hidrografi yang dilakukan di bawah perlindungan kapal penjaga pantai asing, mengancam kedaulatan dan merupakan provokasi serta ancaman yang jelas," kata Mohamed Khaled Nordin, dilansir Business Times.
Ketegangan antarnegara di wilayah ini sering kali melibatkan kapal-kapal China yang berkonflik dengan kapal Filipina atau mengikuti proyek minyak dan gas luar pantai milik Malaysia. Kesepakatan pertahanan ini juga dimaksudkan untuk menghadirkan sikap penegasan keamanan bersama dan menjaga kebebasan navigasi di Laut China Selatan yang sangat vital bagi perdagangan global.
3. Penandatanganan MoU juga memperkuat posisi Malaysia sebagai kekuatan menengah yang mampu menstabilkan kawasan
Penandatanganan MoU ini tidak hanya mengintensifkan kerja sama militer antara AS dan Malaysia, tetapi juga memperkuat posisi Malaysia sebagai kekuatan menengah yang mampu menstabilkan kawasan dan memainkan peran sentral di antara aktor besar yang bersaing di Laut China Selatan.
"Ada banyak bidang di mana Malaysia dan AS dapat bekerja sama dalam sektor pertahanan," kata Mohamed Khaled Nordin, dilansir Korea Herald.
Selain aspek maritim, kerja sama ini mencakup pelatihan bersama, pertukaran informasi intelijen, dan modernisasi kekuatan militer khususnya dalam pengoperasian sistem tanpa awak di laut dan udara. Hal ini juga mendukung jaringan keamanan yang lebih luas di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik, sekaligus mendorong interoperabilitas antara angkatan laut dan angkatan udara kedua negara.


















