The Straits Times melaporkan, kapal tanker berbendera Filipina yang membawa 1,4 juta liter IFO itu terbalik dan tenggelam di lepas pantai Manila pada 25 Juli. Kecelakaan tersebut menewaskan satu orang dari 17 awak kapalnya, ketika kapal tersebut mencoba kembali ke pelabuhan di tengah cuaca buruk yang dipicu oleh Topan Gaemi. Saat tenggelam, kapal membawa 8 tangki bahan bakar minyak industri
Pihak berwenang membutuhkan waktu tiga minggu untuk mengendalikan tumpahan kargo dan memasang peralatan untuk mengeluarkan bahan bakar minyak dari kapal yang sekarang berada di dasar teluk sekitar 34m di bawah permukaan.
Sebelumnya, penjaga pantai telah memperingatkan pelepasan kargo ke teluk akan menjadi bencana lingkungan dan tumpahan minyak terburuk di negara tersebut. Kemudian, pihaknya mengatakan bahwa tumpahan minyak yang terjadi sangat kecil, namun pemerintah setempat tetap memberlakukan zona larangan menangkap ikan yang berdampak pada puluhan ribu nelayan di teluk tersebut.