Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Finlandia (pexels.com/aboodi)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Finlandia Petteri Orpo, pada Selasa (1/4/2025), mengumumkan rencana penarikan Finlandia dari Konvensi Ottawa soal larangan penggunaan ranjau. Ia pun mengakui bahwa Rusia jadi ancaman dalam jangka panjang. 

"Finlandia memang tidak menghadapi ancaman militer langsung saat ini. Penarikan Finlandia dari Konvensi Ottawa soal larangan ranjau akan memberikan kesempatan mengubah keamanan dengan cara yang lebih fleksibel" tuturnya, dikutip YLE

Finlandia sudah menandatangani Konvensi Ottawa pada 2012 dan menjadi anggota Uni Eropa (UE) terakhir yang menyetujuinya. Keputusan ini mengikuti Estonia, Lithuania, Latvia, dan Polandia yang berencana menarik diri dari perjanjian tersebut. 

1. Akan naikkan anggaran pertahanan hingga 3 persen dari PDB

Presiden Finlandia, Alexander Stubb, mengumumkan rencana peningkatan anggaran pertahanan yang mencapai 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2029. 

"Rencana peningkatan anggaran pertahanan ini adalah bagian kontribusi Finlandia kepada Eropa dan mengambil tanggung jawab yang lebih besar kepada pertahanan kami sendiri," terangnya, dikutip Politico.

Pada 2024, Finlandia hanya mengalokasikan 2,4 persen dari PDB negaranya untuk pertahanan. Meski sudah memenuhi ambang batas minimal NATO sebesar 2 persen, tapi Helsinki masih berupaya meningkatkannya. 

Menteri Keuangan Finlandia, Riikka Purra mengatakan, peningkatan alokasi anggaran pertahanan ini akan menambah sumber daya untuk mendapatkan pesawat jet baru dan penggantian armada Angkatan Laut. 

2. Berniat menarik diri dari Konvensi Ottawa sejak November 2024

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di