Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Moldova Tuduh Rusia Bantu Buronan Melarikan Diri

Presiden Moldova, Maia Sandu. (European People's Party, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)
Presiden Moldova, Maia Sandu. (European People's Party, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Moldova Maia Sandu, pada Selasa (1/4/2025), menuding Rusia telah membantu tiga politikus yang terjerat kasus korupsi kabur. Ia pun menolak intervensi Rusia tehadap segala urusan dalam negeri Moldova. 

"Ini bukan kali pertama Rusia mengintervensi urusan Moldova. Kami punya berbagai contoh ketika Rusia lewat perwakilannya terlibat dalam aksi tidak bersahabat kepada Moldova. Keterlibatan ini tidak dapat diterima," terang Sandu.

Pekan lalu, hubungan Rusia-Moldova memanas menyusul penangkapan Gubernur Gagauzia, Evghenia Gutul. Moskow mengklaim bahwa Chisinau sengaja mempersekusi politikus oposisi pro-Rusia. 

1. Moldova usir tiga diplomat Rusia

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Moldova mengungkapkan pengusiran tiga diplomat Rusia di Chisinau. Mereka diduga telah membantu tiga anggota parlemen Moldova melarikan diri dari Moldova. 

"Keputusan ini berdasarkan bukti jelas bahwa tiga diplomat dari Rusia tersebut melakukan aktivitas yang berlawanan dengan status diplomatik mereka di Chisinau," tuturnya, dilansir The Moscow Times.

Badan Intelijen dan Keamanan Moldova (SIS) memublikasikan potongan video yang mengklaim bahwa anggota parlemen Moldova, Alexander Nesterovschi, masuk ke dalam Kantor Kedutaan Besar Rusia di Chisinau pekan lalu. 

Nesterovschi disebut sudah mengemudikan mobil berplat diplomat untuk mengungsi di Transnistria. Sebelumnya, ia sudah divonis hukuman 12 tahun penjara secara in-absentia atas kasus pendanaan politik ilegal. 

2. Minta Transnistria bantu pemulangan Nesterovschi

Pada hari yang sama, Sandu meminta Transnistria untuk memfasilitasi pemulangan Nesterovschi untuk menjalani hukumannya. Ia pun mengakui langkah ini tidak akan mudah karena Tiraspol memiliki afiliasi kuat dengan Moskow. 

Mendengar kabar permintaan dari Moldova, Transnistria mengaku tidak tahu mengenai keberadaan Nesterovschi di wilayahnya. 

"Kami secara resmi menginformasikan bahwa aparat keamanan Republik Transnistria tidak memiliki informasi mengenai keberadaan Nesterovschi di dalam teritori Transnistria," ungkapnya, dikutip TVP World.

Selain Nesterovschi, anggota parlemen Moldova lainnya, Irina Lozovan, juga sudah dijatuhi hukuman atas kasus serupa dan sedang dalam persembunyian. 

3. Rusia akan balas pengusiran diplomat di Moldova

Ilustrasi bendera Rusia. (Dmitry Djouce, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)
Ilustrasi bendera Rusia. (Dmitry Djouce, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Juru Bicara Kemlu Rusia, Maria Zakharova, mengecam pengusiran tiga diplomat Rusia di Moldova. Ia memastikan bahwa Moskow akan membalas tindakan Chisinau. 

"Duta Besar Rusia di Chisinau beroperasi ketat sesuai dengan Konvensi Wina 1961 mengenai hubungan diplomatik antarnegara. Kami tidak akan terlibat dalam urusan dalam negeri Republik Moldova. Tindakan buruk dari Moldova tidak akan dibiarkan begitu saja dan akan direspons," ungkapnya, dikutip Tass.

Zakharova mengungkapkan bahwa pengusiran diplomat Rusia ini adalah bagian dari kebijakan politik anti-Rusia yang diterapkan Chisinau. Ia menyesalkan penghancuran hubungan Rusia-Moldova. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us