Ilustrasi euro. (Unsplash.com/Ibrahim Boran)
Melansir RTE, penggunaan euro dianggap parah ahli akan membantu melindungi ekonomi dengan menurunkan kondisi pinjaman di tengah melonjaknya inflasi.
Analis mengatakan, anggota UE timur di luar zona Euro, seperti Polandia atau Hungaria, lebih rentan terhadap lonjakan inflasi. Saat ini tingkat inflasi Kroasia mencapai 13,5 persen pada November, lebih tinggi dari 10 persen di zona Euro.
"Euro pasti membawa stabilitas dan keamanan (ekonomi)," kata Ana Sabic dari Bank Nasional Kroasia.
Namun, oposisi sayap kanan mengatakan, pemberlakuan Euro hanya menguntungkan negara-negara besar seperti Jerman dan Prancis.
Ada pula warga Kroasia yang khawatir, peralihan akan menyebabkan kenaikan harga, di mana bisnis akan membulatkan harga saat mereka melakukan konversi.
"Kami akan menangis untuk kuna kami, harga akan melonjak," kata Drazen Golemac, seorang pensiunan berusia 63 tahun di Zagreb.
Penggunaan euro sudah meluas di Kroasia, banyak warga yang menghargai aset paling berharga seperti mobil dan apartemen dengan euro, menunjukkan kurangnya kepercayaan terhadap mata uang lokal.
Saat ini, sekitar 80 persen simpanan bank dalam mata uang euro dan mitra dagang utama Zagreb berada di zona euro.