bendera Rusia (PIxabay.com/IGORN)
Dilansir DW, Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo menuduh Rusia berada di balik apa yang disebutnya sebagai gangguan serius terhadap keamanan perbatasan.
"Finlandia tidak dapat dipengaruhi, Finlandia tidak dapat digoyahkan. Rusia yang memulai hal ini, dan Rusia juga dapat menghentikannya," katanya. Dia menyebut situasi tersebut sebagai tindakan sistematis dan terorganisir oleh otoritas Rusia.
Finlandia menuduh tindakan Rusia itu dilakukan karena mengesampingkan kebijakan non-blok selama beberapa dekade, dan memilih bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada bulan April, yang dilakukan sebagai respons langsung terhadap invasi Rusia pada Februari 2022 ke negara tetangga Ukraina.
Rusia telah memperingatkan bahwa akan ada tindakan balasan jika Finlandia bergabung dengan aliansi militer.
"Pihak berwenang Finlandia mulai membuat alasan yang kikuk, mengulangi sentimen Russofobia," kata Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova
Negara tetangga Rusia di Baltik, Estonia, juga menuduh Moskow memfasilitasi migrasi ilegal. Tuduhan itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Hanno Pevkur pada Kamis.
“Di Rusia, ada zona perbatasan sepanjang 10 kilometer (kira-kira 6 mil) yang tidak bisa Anda masuki tanpa izin dari FSB (dinas keamanan Rusia). Dan secara tidak sengaja, ratusan migran ini berakhir di satu perbatasan. menyeberang di Finlandia dengan sepeda di musim dingin? Ayolah, serius?"