G7 Janji Satu Suara, Bakal Akui Taliban atau Malah Beri Sanksi
Jakarta, IDN Times – Para pemimpin negara ekonomi maju G7 akan berjanji bersatu untuk menentukan secara resmi apakah akan mengakui atau memberikan sanksi kepada Taliban, yang telah mengambil alih Afghanistan pada 15 Agustus, menurut dua sumber diplomatik.
Janji itu diperkirakan akan ditetapkan pada Selasa (24/8/2021), saat para pemimpin G7 bertemu secara virtual untuk membahas Afghanistan, kata sumber itu.
“Para pemimpin G7 akan sepakat untuk berkoordinasi mengenai apakah akan atau kapan mengakui Taliban. Dan pemimpin negara-negara G7 akan berkomitmen untuk terus bekerja sama secara erat,” kata seorang diplomat Eropa.
Para diplomat asing di Amerika Serikat (AS) mengatakan kerja sama akan menjadi tema utama dari pembahasan dalam pertemuan virtual tersebut.
1. Proses pengembangan rencana yang jelas
Para pemimpin G7, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Italia, Prancis, Jerman, Kanada, dan Jepang, kemungkinan secara terpadu akan memberikan pengakuan, atau menjatuhkan sanksi baru, guna mendorong Taliban mematuhi janji untuk menghormati hak-hak perempuan dan hubungan internasional.
Duta Besar Inggris untuk AS Karen Pierce mengatakan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan menekankan pendekatan terpadu selama pembicaraan G7 yang juga akan dihadiri Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres itu.
“Kami ingin memulai proses pengembangan rencana yang jelas, sehingga kami semua dapat menangani rezim baru Afghanistan dengan cara yang terpadu dan terencana bersama,” kata Pierce kepada Reuters, menurut ANTARA.
“Kami akan menilai rezim baru (Afghanistan) berdasarkan tindakan, bukan kata-kata,” ujarnya.