Ilustrasi senjata api. (Pexels.com/Dan Galvani Sommavilla)
Melansir BBC, salah satu tentara yang ditangkap pada pekan lalu adalah Kopral Sanna Fadera. Alia Fadera, kakak tertua dari kopral itu, mengatakan adiknya tidak mungkin merencanakan kudeta karena dia hanya seorang petugas medis di angkatan laut tanpa akses ke senjata dan tidak memiliki pengaruh di militer.
"Sejak penangkapan saudara laki-laki saya, kami belum mendengar kabar darinya dan kami khawatir," katanya.
Fadera mengatakan, militer telah menahan adik laki-lakinya di tempat kerjanya Banjul, sebelum membawanya ke desa mereka di Kiang Nema untuk penggeledahan di rumah.
"Rumah dan ladangnya digeledah oleh militer tetapi tidak ada senjata yang ditemukan," tambahnya.
Dia juga mengatakan, saudara laki-lakinya tinggal di desa bersama istri dan empat anaknya, yang sangat terpukul oleh tuduhan tersebut.
Dia menambahkan, adiknya setiap hari melakukan perjalanan bolak balik dari rumah ke tempat kerja dan menjalankan peternakan reptil di waktu luangnya.
"Seluruh desa terkejut dan ketika truk militer datang, sebagian besar penduduk desa keluar untuk melihat apa yang terjadi. Saya meminta pihak berwenang untuk membebaskan saudara saya," tambah Fadera.