Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS (twitter.com/Secretary Antony Blinken)
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan perjanjian keamanan tersebut akan memudahkan PNG untuk berlatih bersama pasukan militer AS. Kerja sama itu juga akan meningkatkan kemampuan negara Pasifik tersebut.
Teks awal perjanjian belum dirilis oleh kedua belah pihak, tetapi kerja sama pertahanan yang baru diharapkan dapat memperluas akses AS ke militer dan fasilitas lainnya di PNG, dan memperkuat hubungan keamanan Washington di Pasifik Selatan, ungkap CNN.
Pada Selasa, PM James Marape menyebut bahwa kesepakatan pada Senin “bukan treaty” dan tidak perlu diratifikasi oleh parlemen. Ia menambahkan bahwa pemerintah akan merilis penuh hasil kesepakatan itu pada Kamis untuk menguatkan kontrol publik.
"Ada klausul khusus yang mengatakan bahwa kemitraan ini bukan kemitraan PNG untuk digunakan sebagai tempat melancarkan operasi militer ofensif dari Papua Nugini," tegasnya.
Dilansir VOA, sejumlah pejabat AS mengatakan bahwa Washington sedang memasok alat pelindung diri senilai 12,4 juta dolar AS kepada Pasukan Pertahanan PNG untuk kegiatan patroli di perbatasan dan operasi keamanan di dalam negeri.