Warga Ukraina mengungsi (Twitter.com/ICRC)
Moskow terus membenarkan tindakannya menyerang Ukraina dengan menyebutnya operasi militer khusus. Mereka juga terus mengatakan tidak menargetkan warga sipil. Fakta di lapangan berbeda dari klaim Rusia.
Di Mariupol baru-baru ini, sebuah rumah sakit bersalin jadi target serangan tentara Rusia. Tiga orang tewas dan 17 terluka, termasuk perempuan yang akan melahirkan dan anak-anak. Pemukiman penduduk juga terus mendapatkan serangan tembakan.
Peter Maurer yang menjabat Presiden ICRC meminta semua pihak yang terlibat pertempuran untuk menempatkan kemanusiaan terlebih dahulu.
Dilansir Associated Press, ICRC meminta para pihak untuk menyetujui persyaratan gencatan senjata, rute untuk evakuasi warga sipil yang aman, dan untuk memastikan kesepakatan itu dihormati. ICRC menawarkan untuk bertindak sebagai perantara netral dalam negosiasi.
ICRC, badan kemanusiaan berbasis di Jenewa, mengatakan ratusan ribu warga Mariupol menghadapi kekurangan kebutuhan dasar ekstrem seperti makanan, air, dan obat-obatan. Mayat, warga sipil dan kombatan terperangkap di bawah puing-puing atau tergeletak di tempat terbuka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Minggu (13/2/2022). mengatakan konvoi 100 ton bantuan kemanusiaan sedang dalam perjalanan ke Mariupol. "Kami melakukan segalanya untuk melawan penjajah yang bahkan menghalangi para imam Ortodoks yang menyertai bantuan, makanan, air, dan obat-obatan ini," katanya.
Sumber rujukan:
https://www.dw.com/en/ukraine-russia-shells-mariupol-as-cease-fire-attempts-stall-as-it-happened/a-61023653
https://www.aljazeera.com/news/2022/3/13/more-than-2000-killed-in-mariupol-since-war-began-officials
https://apnews.com/article/russia-ukraine-war-live-updates-e4ccdd9cf82e868ad8854f6f97cadb27