Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi gelombang panas. (Pixabay.com/ybernardi)
Ilustrasi gelombang panas. (Pixabay.com/ybernardi)

Intinya sih...

  • Barcelona, Paris, dan kota besar lainnya di Eropa dilanda gelombang panas

  • Menara Eiffel ditutup akibat suhu panas yang tinggi

  • 17 dari 27 kota besar di Italia juga mengalami gelombang panas dengan dampak yang fatal

Jakarta, IDN Times - Eropa kembali mengalami gelombang panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius. Sejumah wilayah seperti Barcelona, Paris, dan kota besar lainnya mengalami hal yang sama.

Peringatan kesehatan tetap berlaku di beberapa negara Eropa. Panas terburuk dirasakan di Eropa selatan, sementara suhu yang menyiksa diperkirakan mencapai 40 derajat Celcius di Paris, dan tetap tinggi di Belgia serta Belanda.

"Cuaca panas yang tidak normal membuat jutaan orang Eropa terpapar tekanan panas yang tinggi dengan suhu pada Juni lebih khas dari Juli dan Agustus," kata Samantha Burgess dari Pusat Prakiraan Cuaca Jangka Menengah Eropa, dilansir dari CBS News, Rabu (2/7/2025).

Ia menambahkan, kemungkinan Juni kemarin merupakan salah satu dari 5 bulan Juni terpanas yang pernah tercatat di Benua Biru.

1. Barcelona kini juga dilanda panas ekstrem

ilustrasi kota Barcelona (unsplash.com/Ken Cheung)

Observatorium Fabra di Barcelona melaporkan suhu rata-rata bulan lalu sebesar 26 derajat Celcius, memecahkan rekor rata-rata terpanas sebelumnya. Namun, pada Senin, suhu tertinggi mencapai 37,8 derajat Celcius.

Padahal, Barcelona biasanya terhindar dari panas terburuk di Spanyol, karena lokasinya di antara perbukitan dan Mediterania di sudut timur laut Spanyol. Namun, sebagian besar wilayah di Negeri Matador dilanda panas ekstrem.

"Kami melihat suhu ini karena kami mengalami gelombang panas yang sangat hebat yang datang di awal musim panas dan itu jelas terkait dengan pemanasan global," Ramón Pascual, seorang delegasi untuk layanan cuaca Spanyol di Barcelona.

Pascual menambahkan penduduk wilayah Mediterania tidak terbantu oleh meningkatnya suhu laut, yang sangat mengurangi efek pendinginan dari badan air di dekatnya. Layanan cuaca Spanyol mengatakan, suhu permukaan terkini untuk Mediterania berada di antara 5-6 derajat Celcius lebih tinggi dari rata-rata.

2. Menara Eiffel ditutup akibat suhu panas

ilustrasi Menara Eiffel (pixabay.com/nuno_lopes)

Tak hanya di Barcelona, Paris juga merasakan hal yang sama. Saat cuaca sangat terik, Menara Eiffel akan ditutup untuk publik.

Di Prancis, badan cuaca nasional Météo-France menempatkan beberapa departemen dalam status siaga merah tertinggi, dengan wilayah Paris yang paling terdampak. Lebih dari 1.300 sekolah di negara itu ditutup sebagian atau seluruhnya.

Pengunjung Menara Eiffel yang tidak memiliki tiket diminta menunda kunjungan karena puncak bangunan penting kota itu ditutup hingga Kamis. Operator mengatakan penutupan itu untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan semua orang.

Menara Eiffel, yang buka 365 hari setahun dan merupakan salah satu objek wisata terbesar di dunia, jarang ditutup. Menara itu sempat ditutup pada Februari 2024 selama enam hari karena pemogokan.

Kota ini juga tutup selama sekitar tiga bulan pada awal tahun 2020 karena pandemi Covid-19, penutupan terlama sejak Perang Dunia II.

3. 17 Kota besar di Italia alami gelombang panas

Ilustrasi salah satu kota di Italia (unsplash.com/dnovac)

Lebih jauh ke selatan, 17 dari 27 kota besar di Italia juga mengalami gelombang panas. Terjadi hujan deras di utara Italia pada Senin, tetapi dekat Bologna, ada yang meninggal akibat cuaca ekstrem ini.

Di salah satu kota yang berada dalam peringatan suhu panas tersebut, pada Selasa, pemilik perusahaan konstruksi berusia 46 tahun itu pingsan dan meninggal saat mengaspal ulang tempat parkir sekolah.

Di kota Soest, Belanda, petugas tanggap darurat mengatakan membawa selang pemadam kebakaran ke kegiatan warga.

"Bawa pistol air dan pakaian renang Anda, karena Anda dijamin akan basah kuyup!" kata petugas pemadam kebakaran dalam sebuah unggahan Instagram.

Editorial Team