Gelombang Panas di Eropa, Lantai Atas Menara Eiffel Ditutup

- Sekitar 1.350 sekolah, terutama di Paris, Troyes, dan Melun, menghentikan kegiatan karena suhu ruang kelas yang membahayakan.
- Suhu Laut Mediterania pecahkan rekor.
- Gelombang panas juga melanda Italia, Portugal, dan Yunani.
Jakarta, IDN Times - Lebih dari seribu sekolah di Prancis ditutup pada Selasa (1/7/2025) akibat gelombang panas ekstrem yang melanda Eropa. Pemerintah mengeluarkan peringatan kesehatan di berbagai wilayah untuk melindungi siswa dan guru dari suhu tinggi yang mencapai level berbahaya.
Di hari yang sama, lantai atas Menara Eiffel ditutup karena suhu ekstrem. Laut Mediterania, khususnya di Laut Balearic, Spanyol, mencatat rekor suhu permukaan 30 derajat celcius.
Fenomena heat dome yang menjebak udara panas di atas Eropa menjadi penyebab utama, menimbulkan dampak serius bagi kesehatan dan lingkungan.
1. Sekolah ditutup di tengah cuaca ekstrem Prancis
Sekitar 1.350 sekolah, terutama di Paris, Troyes, dan Melun, menghentikan kegiatan karena suhu ruang kelas yang membahayakan. Meteo France mencatat suhu mencapai 40-41 derajat Celcius di beberapa wilayah, dan 36-39 derajat Celcius di wilayah lainnya. Peringatan merah diterbitkan di 16 departemen, sementara 68 lainnya berada dalam peringatan tingkat dua.
“Kami harus menjaga anak-anak tetap aman. Banyak sekolah tidak memiliki insulasi memadai, dan kami hanya bisa menyemprotkan air untuk menurunkan suhu,” ujar seorang guru di Paris, dikutip dari The Guardian.
Perdana Menteri François Bayrou menyatakan pemerintah akan berdiskusi dengan para wali kota untuk memperbaiki infrastruktur sekolah agar lebih tahan terhadap panas ekstrem.
2. Suhu Laut Mediterania pecahkan rekor
Badan Meteorologi Spanyol (Aemet) melaporkan suhu permukaan Laut Balearic mencapai 30 derajat celcius, atau 6 derajat celcius di atas rata-rata musiman. Kondisi ini memperparah risiko kebakaran hutan dan mengganggu ekosistem laut.
“Suhu laut yang sangat tinggi ini mengkhawatirkan karena dapat memengaruhi biodiversitas dan mendorong spesies invasif,” ujar peneliti dari Universitas Maine, dilansir dari The Guardian.
Copernicus Climate Change Service mencatat Eropa mengalami pemanasan dua kali lebih cepat dibanding rata-rata global, menyebabkan gelombang panas datang lebih awal dan berlangsung lebih lama.
3. Kesehatan dan lingkungan terdampak luas
Gelombang panas juga melanda Italia, Portugal, dan Yunani. Di Italia, 21 kota besar seperti Roma dan Milan berada dalam status peringatan tertinggi. Rumah sakit di Tuscany mencatat peningkatan 20 persen kasus heatstroke. Warga disarankan menghindari aktivitas luar ruangan antara pukul 11.00 hingga 18.00.
“Kami melihat peningkatan signifikan pasien dengan gejala heatstroke, terutama lansia,” kata Mario Guarino dari Italian Society of Emergency Medicine, dikutip dari BBC.
Di Turki, lebih dari 50 ribu orang dievakuasi akibat kebakaran hutan. Di Prancis, kebakaran di wilayah Aude membakar 400 hektar hutan, menambah beban pada layanan darurat.