Jakarta, IDN Times - KBRI Ankara, Turki siap membantu menerbitkan paspor baru bagi WNI yang menjadi korban gempa di sana. Ini merupakan salah satu keluhan yang disampaikan oleh sejumlah WNI ketika menyampaikan keluh kesahnya kepada Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal di Wisma Duta pada Jumat, (10/2/2023). Saat ini 123 WNI ditampung di sana sementara waktu hingga menunggu situasi membaik.
Selain masalah dokumen paspor yang hilang akibat tertimpa reruntuhan bangunan, para WNI itu juga kehilangan kartu tinggal di Turki, berbagai dokumen penting lainnya hingga akses ke perbankan. Sejumlah WNI yang merupakan pelajar juga khawatir mereka tak bisa melanjutkan studi.
"Saya pastikan kepada teman-teman sekalian bahwa kami tidak akan berhenti hingga di tahap evakuasi. Kami akan membantu teman-teman menyelesaikan masalah yang muncul akibat bencana ini, semaksimal mungkin. Kami ingin agar teman-teman segera memulai hidup normal kembali," tutur Iqbal melalui keterangan tertulis pada Sabtu (11/2/2023).
Gempa bermagnitudo 7,8 skala richter itu terjadi di bagian tenggara Turki yang berdekatan dengan perbatasan Turki dan Suriah. Ada 11 daerah yang terdampak gempa yakni Adana, Adiyaman, Kahramanmaras, Gaziantep, Diyarbarkir, Hatay, Kilis, Sanliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig, dan Elbistan. Menurut Iqbal, tercatat ada 6.500 WNI yang bermukim di Turki. 90 persen dari mereka tidak terkena dampak gempa.
"Bagi mereka yang memiliki keluarga, kerabat, atau teman di Turki yang berada di luar dari 11 kota yang terkena dampak langsung tersebut, tidak perlu khawatir dan tidak disarankan menghubungi hotline KBRI Ankara. Sehingga, hotline bisa diberikan kepada yang fokus menangani WNI yang terdampak langsung," tutur dia.
Lalu, apa langkah KBRI Ankara selanjutnya? Berapa banyak korban WNI yang sejauh ini sudah teridentifikasi?