Presiden Salome Zourabichvili mengatakan jika Saakashvili kembali hanya untuk mengacaukan politik Georgia dan membuat ketidakstabilan di negara Kaukasus itu. Selain itu, mantan presiden pro Barat itu diketahui sudah memiliki kewarganegaraan Ukraina dan masuk tanpa izin ke teritori Georgia, dilaporkan dari Reuters.
DW melaporkan bahwa hubungan buruk Saakashvili dengan eks Presiden Ukraina Petro Porochenko membuat status kewarganegaraannya dicabut, sehingga membuatnya tidak tercatat dalam penduduk mana pun. Kemudian, Zelensky terpilih sebagai presiden dan status kewarganegaraanya kembali diberikan.
Sekembalinya di Georgia, ribuan suporter Saakashvili langsung melakukan aksi demonstrasi di ibu kota Tbilisi. Bahkan pendemo juga ikut melakukan aksi protes di depan penjara tempat ia ditahan.
Di samping itu, lebih dari 70 ribu warga Georgia menandatangani petisi agar ia dibebaskan dari penjara. Namun PM Irakli Garibashvili tetap bersikeras menolak membebaskannya dari penjara dan berkata, "Tidak ada satu pun di planet ini yang dapat meyakinkan kami untuk membebaskan Saakashvili."