Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas memakai pakaian pelindung diri berdoa sebelum melakukan operasi desinfeksi sebagai upaya mengendalikan penyebaran virus corona di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 1 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng

Kuala Lumpur, IDN Times - Otoritas kesehatan Malaysia mengumumkan pada Senin (6/4) bahwa ada dua klaster COVID-19 di negara tersebut. Noor Hisham Abdullah, pejabat kesehatan setempat, menginformasikan bahwa dua klaster itu adalah pertemuan gereja di Kuching, Sarawak, dan satu lagi sebuah resepsi pernikahan di Bandar Baru Bangi, Selangor.

Channel News Asia mengutip pernyataan Noor Hisham yang menyebut gereja di Kuching menghasilkan 83 kasus di mana dua di antaranya meninggal dunia dan lima berada dalam kondisi kritis. Sedangkan pernikahan di Bandar Baru Bangi membuat 88 orang positif terinfeksi COVID-19 dengan satu pasien dalam kondisi kritis.

1. Dua dari tiga klaster terbesar di Malaysia

Petugas memakai pakaian pelindung diri berdoa sebelum melakukan operasi desinfeksi sebagai upaya mengendalikan penyebaran virus corona di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 1 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng

Semua yang hadir dalam dua acara tersebut sudah menjalani tes virus corona. "Klaster-klaster itu sudah dikurung. Kami tak mengharapkan ada kasus-kasus baru dari klaster-klaster itu," kata Noor Hisham. Ia pun menjelaskan bahwa dua klaster baru itu merupakan dua dari tiga yang terbesar di Malaysia dengan total 171 kasus.

Klaster terbesar adalah Masjid di Sri Petaling yang membuat sebanyak 1.624 orang dinyatakan positif COVID-19. Dikutip dari New Straits Times, ribuan orang itu terinfeksi setelah menghadiri tabligh akbar yang berlangsung sejak 27 Februari hingga 1 Maret. Acara itu dihadiri oleh 16.000 orang. Sebanyak 1.500 di antaranya adalah warga negara asing, termasuk ratusan WNI di mana tiga di antaranya positif COVID-19.

2. Malaysia melaporkan paling banyak kasus COVID-19 di Asia Tenggara

Editorial Team

Tonton lebih seru di