Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Rusia (Unsplash.com/Ivan Shilov)

Jakarta IDN Times - Militan bersenjata menyerang dua gereja Otodoks dan satu sinagoge di dekat Derbent, Republik Dagestan, Rusia. Serangan lain terjadi di Makhachkala, menargetkan kantor polisi dan sinagoge.

Insiden tersebut terjadi pada Minggu (23/6/2024) malam, menewaskan sedikitnya delapan orang. Para korban adalah enam polisi, satu pendeta, dan satu petugas penjaga keamanan.

Kementerian Dalam Negeri Dagestan mengatakan, serangan itu terjadi di wilayah dekat Laut Kaspia. Para penyerang melarikan diri dan operasi pencarian sedang dilakukan. 

1. Empat penyerang dilumpuhkan

Dalam serangan pertama di Derbent, para militan membakar sinagoge. Saksi mata lain melaporkan, asap mengepul dari gereja.

"Malam ini di Derbent dan Makhachkala, orang tak dikenal melakukan upaya untuk mengacaukan situasi publik. Petugas polisi Dagestan menghalangi mereka. Berdasarkan informasi awal, ada korban jiwa di antara mereka. Semua layanan bertindak sesuai dengan instruksi. Identitas para penyerang sedang diidentifikasi," kata Kepala Republik Dagestan, Sergei Melikov.

Baku tembak terjadi setelahnya. Dalam insiden tersebut, setidaknya empat penyerang berhasil dilumpuhkan. Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan, para penyerang merupakan anggota organisasi teroris internasional.

2. Anggota parlemen Dagestan salahkan NATO dan Ukraina

Serangan kedua di kota Makhachkala terjadi hampir bersamaan dengan serangan pertama. Sebuah kantor polisi menjadi target dan menyebabkan enam petugas tewas dan 12 lainnya mengalami luka-luka. Sebuah sinagoge juga diserang.

Dilansir VOA News, sampai sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Namun, para pejabat Dagestan menyalahkan NATO dan Ukraina.

"Tidak ada keraguan bahwa serangan teroris ini ada hubungannya dengan badan intelijen Ukraina dan negara-negara NATO," kata Abdulhakim Gadzhiyev, anggota parlemen Dagestan.

Ramzan Kadyrov, Presiden Chechnya yang merupakan wilayah tetangga Dagestan, menilai serangan tersebut seperti provokasi keji dan upaya untuk menimbulkan perselisihan.

3. Israel menyebutnya sebagai serangan gabungan

Kementerian Luar Negeri Israel menggambarkan apa yang terjadi di kedua sinagoge di Dagestan sebagai serangan gabungan.

"Sinagoge di Derbent dibakar dan rata dengan tanah. Penjaga lokal terbunuh. Sinagoga di Makhachkala diserang oleh tembakan, tidak ada rincian lebih lanjut," katanya, dikutip CNN.

"Sejauh yang diketahui, tidak ada jemaah di sinagoge pada saat serangan terjadi, dan tidak ada korban jiwa dari komunitas Yahudi," tambahnya.

Komite Investigasi Rusia mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan atas serangan teror tersebut.

"Semua kejadian dan orang-orang yang terlibat dalam serangan teroris sedang diselidiki, dan tindakan mereka akan dinilai secara hukum," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorPri Saja