Jakarta, IDN Times - Google telah menghapus janji untuk tidak menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan senjata dan pengawasan dari kebijakan etikanya yang diperbarui. Perubahan ini diumumkan pada Selasa (4/2/2025), menandai pergeseran pendekatan perusahaan dalam penerapan AI di berbagai sektor.
Sebelumnya, perusahaan secara eksplisit menegaskan bahwa AI tidak boleh digunakan untuk tujuan yang berpotensi membahayakan, termasuk senjata, dan sistem pemantauan yang bertentangan dengan norma internasional.
Dalam kebijakan baru tersebut, Google menegaskan komitmennya untuk mengembangkan AI secara bertanggung jawab sesuai hukum internasional dan hak asasi manusia. Namun, tidak lagi disebutkan larangan eksplisit terhadap penggunaan AI dalam aplikasi militer atau pemantauan.