Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Fakta tentang DeepSeek, AI yang Jadi Saingan ChatGPT

ilustrasi DeepSeek (unsplash.com/Solen Feyissa)
ilustrasi DeepSeek (unsplash.com/Solen Feyissa)
Intinya sih...
  • DeepSeek didirikan pada Juli 2023 dan dikenalkan sebagai pesaing ChatGPT, menarik perhatian karena kemampuannya dalam pemrosesan bahasa alami.
  • DeepSeek muncul sekitar dua tahun setelah ChatGPT, dengan biaya pengembangan yang jauh lebih rendah dan popularitas yang meningkat pesat.
  • DeepSeek telah mengembangkan enam model AI, termasuk DeepSeek-R1 yang unggul dalam penalaran matematis dan pengkodean.

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kecerdasan buatan (AI) telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satu nama yang mulai mencuri perhatian adalah DeepSeek.

Dikembangkan sebagai pesaing serius untuk ChatGPT, DeepSeek hadir dengan pendekatan yang sedikit berbeda. Kehadiran AI ini dinilai menjanjikan revolusi baru dalam interaksi manusia dengan mesin. Berikut 9 fakta tentang DeepSeek yang harus kamu tahu. 

1. Didirikan pada Juli 2023

DeepSeek AI (flickr.com/Tim Reckmann)
DeepSeek AI (flickr.com/Tim Reckmann)

DeepSeek didirikan pada Juli 2023 dan dikenalkan pada akhir tahun 2024 sebagai model AI canggih untuk menyaingi ChatGPT. AI ini didirikan oleh Liang Wenfeng dan langsung menarik perhatian karena kemampuannya dalam pemrosesan bahasa alami.

Sebagai perbandingan, ChatGPT pertama kali dirilis oleh OpenAI pada November 2022 dengan versi GPT-3.5, yang kemudian berkembang ke GPT-4 pada tahun 2023. Artinya, DeepSeek muncul sekitar dua tahun setelah ChatGPT mulai mendominasi pasar AI generatif.

2. Adanya potensi pembatasan konten

Seperti startup AI lainnya, termasuk Anthropic dan Perplexity, DeepSeek terus mengembangkan model kecerdasan buatan yang mampu bersaing di industri. Salah satu rilis terbarunya, DeepSeek V3, berhasil menarik perhatian karena peningkatan kemampuannya dalam memahami dan menghasilkan teks.

Namun, model ini juga menuai kritik karena adanya pembatasan konten yang ketat, terutama terkait topik sensitif mengenai pemerintah China. Menurut laporan The Wall Street Journal, kendala ini memunculkan keraguan tentang seberapa jauh DeepSeek bisa bersaing di pasar AI global. 

3. Memiliki peningkatan popularitas sampai menyebabkan "sputnik moment"

ilustrasi AI (pixabay.com/Gerd Altmann)
ilustrasi AI (pixabay.com/Gerd Altmann)

Salah satu faktor yang membuat DeepSeek mendapat perhatian besar adalah klaim efisiensi biayanya. Model AI ini dikembangkan dengan biaya kurang dari $6 juta, jauh lebih rendah dibandingkan dengan GPT-4 milik OpenAI yang dilaporkan menelan biaya hingga $100 juta.

Efisiensi ini membuat banyak pihak di industri teknologi mulai mempertimbangkan DeepSeek sebagai pesaing serius. Bahkan, beberapa pengamat menyebut kemunculan DeepSeek sebagai "Sputnik moment" bagi AI di Amerika.

Popularitasnya juga meningkat pesat. Menurut data dari Exploding Topics, minat terhadap DeepSeek melonjak 99 kali lipat dalam tiga bulan terakhir setelah peluncuran model terbaru dan aplikasi chatbot mereka.

4. Capai 10 juta lebih unduhan di Play Store

DeepSeek telah berhasil menarik lebih dari 10 juta pengguna sejak peluncurannya, menunjukkan popularitas yang luar biasa di kalangan pengguna global. Hingga hari ini (3/2/2025), aplikasi DeepSeek telah diunduh lebih dari 10 juta kali di Google Play Store.

Selain itu, menurut data dari HuggingFace, model DeepSeek telah diunduh lebih dari 5 juta kali, dengan lebih dari 500 model turunan DeepSeek yang telah dibuat. Angka-angka ini mencerminkan adopsi yang pesat dan peningkatan signifikan dalam penggunaan teknologi AI buatan DeepSeek di berbagai sektor.

5. Capai 10 juta pengguna dalam 20 hari

ilusttrasi DeepSeek (play.google.com)
ilusttrasi DeepSeek (play.google.com)

Ketika ChatGPT diluncurkan, ia dengan cepat memperoleh 1 juta pengguna hanya dalam 5 hari, dan dalam waktu 40 hari, jumlah penggunanya sudah mencapai 10 juta. DeepSeek, yang diluncurkan pada Januari 2025, mengambil jalur yang sedikit berbeda dalam mencapai kesuksesan.

Meskipun memerlukan waktu 14 hari untuk mencapai 1 juta pengguna pertumbuhannya kemudian melesat pesat. Platform ini berhasil mencapai 10 juta pengguna hanya dalam 20 hari, setengah waktu yang dibutuhkan ChatGPT untuk mencapai pencapaian serupa.

Ini menunjukkan bahwa meskipun DeepSeek memulai dengan sedikit lebih lambat, akselerasi pertumbuhannya sangat cepat.

Tak lama setelah mencapai angka 10 juta pengguna, ChatGPT mencapai 100 juta pengguna aktif bulanan pada Januari 2023 (sekitar 60 hari setelah peluncuran). Akan menarik untuk melihat apakah DeepSeek dapat terus tumbuh pada tingkat yang sama selama beberapa bulan ke depan.

6. Punya enam model

Hingga saat ini, DeepSeek telah mengembangkan enam model AI, dengan masing-masing dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Model tersebut meliputi DeepSeek Coder (November 2023), DeepSeek LLM (Desember 2023), DeepSeek-V2 (Mei 2024), DeepSeek-Coder-V2 (Juli 2024), DeepSeek-V3 (Desember 2024), DeepSeek-R1 (Januari 2025). 

Model pertama, DeepSeek Coder (November 2023), difokuskan pada tugas pengkodean dan dilatih dengan 87% kode dan 13% bahasa alami. 

Selanjutnya, pada Desember 2023, perusahaan meluncurkan DeepSeek LLM. Ini menjadi model bahasa besar pertama mereka. LLM ini memiliki 67 miliar parameter dan mendekati kinerja GPT-4.

Model terbaru mereka, DeepSeek-R1 (Januari 2025), berfokus pada kemampuan penalaran lanjutan. Model ini dilatih menggunakan pembelajaran penguatan murni dan mampu bersaing dengan model top dalam pemecahan masalah kompleks. 

7. Keunggulan DeepSeek-R1 dalam Penalaran Matematis

ilustrasi Artificial Intelligence (pixabay.com/tungnguyen0905)
ilustrasi Artificial Intelligence (pixabay.com/tungnguyen0905)

DeepSeek-R1 menunjukkan performa yang sangat kuat dalam tugas penalaran matematis, bahkan melampaui OpenAI pada dua tolok ukur utama, menurut tinjauan yang dilakukan DeepSeek. 

Pada AIME 2024, DeepSeek-R1 mencatatkan skor 79,8%, sedikit lebih tinggi dari OpenAI o1-1217 yang memperoleh 79,2%.

AIME 2024 menguji kemampuan dalam penalaran matematis multistep tingkat lanjut. Selain itu, pada MATH-500, yang menguji berbagai masalah matematika penalaran mendalam, DeepSeek-R1 juga unggul dengan skor 97,3%. Angka ini mengalahkan OpenAI o1-1217 yang meraih 96,4%. 

8. Kemampuan DeepSeek-R1 dalam pengodean hampir sama dengan ChatGPT

DeepSeek-R1 menunjukkan performa yang kompetitif dalam pengkodean dan pemecahan algoritma. Pada tolok ukur Codeforces, yang menguji kemampuan berpikir algoritmik dan pengkodean, model ini memperoleh skor 96,3%, sedikit di bawah OpenAI o1-1217 yang mencatatkan 96,6%.

Namun, dalam tolok ukur SWE-bench Verified, yang berfokus pada tugas rekayasa perangkat lunak, DeepSeek-R1 unggul tipis dengan skor 49,2%, mengalahkan OpenAI o1-1217 yang meraih 48,9%.

Hasil ini menunjukkan bahwa DeepSeek-R1 mampu bersaing dalam dunia pengkodean, baik dalam pemecahan algoritma maupun tugas pemrograman tingkat lanjut.

9. Menggoyangkan pasar saham di Amerika Serikat

Ilustrasi saham Nvidia turun (pixabay.com/TheInvestorPost).
Ilustrasi saham Nvidia turun (pixabay.com/TheInvestorPost).

Kehadiran DeepSeek mengguncang dunia teknologi hingga memicu kepanikan di Wall Street. Pada Senin pagi (27/1/2025), pasar saham AS bersiap menghadapi aksi jual besar-besaran akibat perkembangan AI ini.

Saham Nvidia (NVDA), pemasok utama chip AI yang nilainya telah berlipat ganda dalam dua tahun terakhir, anjlok 12% dalam perdagangan pra-pasar.

Tak hanya itu, raksasa teknologi seperti Meta (META) dan Alphabet (GOOGL) juga mengalami penurunan tajam. Ini juga memengaruhi perusahaan besar lainnya seperti Marvell, Broadcom, Palantir, dan Oracle.

 

 

DeepSeek telah membuktikan dirinya sebagai pesaing serius dalam dunia kecerdasan buatan. Dengan enam model yang telah dikembangkan dan jumlah pengguna yang terus meningkat, DeepSeek semakin menarik perhatian industri teknologi global. 

Referensi

"DeepSeek breaks news!". Diakses pada Februari 2025. Sina Finance.
"DeepSeek - AI Assistant". Diakses pada Februari 2025. Play Store.
DeepSeek-Ai, Daya Guo, Dejian Yang, Haowei Zhang, Junxiao Song, Ruoyu Zhang, Runxin Xu, et al. “DeepSeek-R1: Incentivizing Reasoning Capability in LLMs via Reinforcement Learning.” arXiv (Cornell University), January 22, 2025. 
"Silicon Valley Is Raving About a Made-in-China AI Model". Diakses pada Februari 2025. The Wall Street Journal. 
"What is DeepSeek, the Chinese AI startup that shook the tech world?". Diakses pada Februari 2025. CNN

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Rifki Wuda
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us