Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Guyana Irfaan Ali. (facebook.com/presidentirfaanaligy)

Jakarta, IDN Times - Presiden Guyana Irfaan Ali, pada Kamis (4/4/2024), menolak pengakuan Venezuela terhadap teritori Esequibo sesuai hasil referendum. Ia pun menyatakan tidak akan menerima segala bentuk aneksasi Esequibo yang diklaim oleh rezim Presiden Nicolas Maduro di Venezuela.  

Sehari sebelumnya, Maduro sudah meresmikan Hukum Organik Perlindungan Guyana Esequibo. Bahkan, presiden sayap kiri itu menuding Guyana bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) untuk mendirikan pangkalan militer rahasia di Esequibo. 

1. Guyana akan selesaikan masalah ini dengan diplomasi

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Guyana sudah memberitahukan masalah pengakuan dari Venezuela ini kepada Celac (Community of Latin American and Caribbean States), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dan OAS (Organization of American States). 

"Guyana akan selalu menghargai prinsip-prinsip Piagam PBB dengan menegakkan aturan hukum dan menggunakan cara damai dalam menyelesaikan segala permasalahan," terangnya, dikutip EFE.

"Upaya Caracas untuk menganeksasi dua per tiga wilayah Guyana untuk menjadi bagian dari Venezuela adalah bentuk pelanggaran berat dari prinsip hukum internasional yang tertulis dalam Piagam PBB," sambungnya. 

Pihaknya menekankan bahwa keputusan Maduro tersebut berlawanan dengan kesepakatan kedua negara di St. Vincent dan Granada pada pertengahan Desember lalu, untuk tidak menggunakan ancaman dalam menyelesaikan sengketa ini.  

2. Venezuela tolak pernyataan buruk dari Guyana

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di