Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI, Abdul Kadir Jailani. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)
Kadir menjelaskan, melalui forum APEC, Indonesia berencana untuk bertukar pandangan dan pengalaman dengan negara-negara lain terkait tantangan demografi. Menurutnya, meski saat ini Indonesia belum menghadapi masalah penuaan penduduk, diskusi semacam itu tetap penting sebagai langkah antisipatif terhadap perubahan demografi di masa depan.
"Oleh karenanya, kami dalam pertemuan (APEC) mendatang akan menggunakan forum ini untuk tukar-menukar pandangan, saling belajar, dan berbagi pengalaman terbaiknya dengan ekonomi lainnya, demi memperkuat ketahanan ekonomi terutama dalam menghadapi tantangan perubahan demografi ini di masa mendatang," jelasnya.
Kadir menilai forum seperti APEC sangat relevan karena menghubungkan negara dengan kondisi demografi yang berbeda-beda. Hal ini memungkinkan terbentuknya strategi bersama untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan. Dia menyatakan, pembahasan mengenai bonus demografi juga akan dikaitkan dengan peningkatan kualitas tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia.