Jakarta, IDN Times - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, disebut tampaknya bakal menolak kerangka baru perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, yang kabarnya telah disetujui Israel.
Dilansir dari Times of Israel, Selasa (30/1/2024), Hamas mengeluarkan pernyataan bersama dengan kelompok kecil Front Pembebasan Palestina, yang menegaskan bahwa Israel harus menghentikan agresi dan menarik diri dari Gaza sebelum kesepakatan pertukaran sandera.
“Pertama-tama, kita berbicara tentang gencatan senjata yang lengkap dan komprehensif dan bukan gencatan senjata sementara. Begitu pertempuran berhenti, detil selanjutnya soal pembebasan bisa didiskusikan,” kata seorang pejabat senior Hamas.