Jakarta, IDN Times - Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, mengaku telah kehilangan kontak dengan kelompok yang menahan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander di Jalur Gaza. Hal ini terjadi setelah Israel mengebom area tempat ia ditahan.
“Tampaknya tentara pendudukan sengaja mencoba membunuhnya agar terlepas dari tekanan yang ditimbulkan oleh para tahanan yang memiliki kewarganegaraan ganda, sehingga dapat melanjutkan genosida terhadap rakyat kami,” kata Abu Obeida, juru bicara Brigade Qassam, pada Selasa (15/4/2025).
Ia tidak menyebutkan di mana Alexander ditahan di Gaza, namun mengatakan bahwa mereka saat ini sedang berusaha menjangkau mereka. Kelompok tersebut kemudian merilis sebuah video yang memperingatkan bahwa para sandera akan kembali dalam peti mati jika Israel tetap melanjutkan agresi militernya di Gaza.