Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pasukan Hamas dalam Peringatan 25 tahun Hamas yang dirayakan di Gaza pada Desember 2012. (commons.wikimedia.org/Hadi Mohammad)
Pasukan Hamas dalam Peringatan 25 tahun Hamas yang dirayakan di Gaza pada Desember 2012. (commons.wikimedia.org/Hadi Mohammad)

Intinya sih...

  • Gelombang pembebasan sandera Hamas sebagai syarat gencatan senjata memasuki fase ke tiga.
  • Pembebasan sandera dilakukan secara seremonial di berbagai lokasi di Gaza, termasuk di luar rumah mantan kepala politik Hamas Yahya Sinwar.
  • Israel juga membebaskan 110 orang warga Palestina sebagai imbalan, sementara setengah sandera akan dibebaskan pada tahapan berikutnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Gelombang pembebasan sandera Hamas sebagai syarat gencatan senjata kini masih berlanjut dan memasuki fase ke tiga. Pada Kamis (30/1/2025), Hamas membebaskan seorang tentara perempuan Israel, Agam Berger, bersama tujuh sandera lainnya.

Siaran langsung Al Jazeera menunjukkan, pembebasan sandera dilakukan secara seremonial di Kamp Jabalia, Gaza. Ribuan orang memadati lahan yang penuh reruntuhan untuk menyaksikan prosesi penyerahan sandera terhadap organisasi Palang Merah.

“Puluhan pejuang [dari Hamas dan Jihad Islam Palestina] berbaris di area tersebut, bersiap menyambut kedatangan tawanan Israel bersama dengan Palang Merah,” lapor Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera.

Berger adalah orang pertama dari delapan tawanan yang akan dibebaskan hari ini. Sementara lima orang lainnya diketahui merupakan warga negara Thailand.

1. Israel juga bebaskan 110 warga Palestina

Pembebasan sandera pada Kamis dilakukan di beberapa lokasi di seluruh Gaza. Termasuk di luar rumah mantan kepala politik Hamas Yahya Sinwar di kota selatan Khan Younis.

Dua warga Israel lainnya, yakni Gadi Moses dan Arbel Yahud, dibebaskan di Khan Younis. Di saat yang sama, Israel juga membebaskan 110 orang warga Palestina sebagai imbalan. Sabtu lalu, Hamas membebaskan empat tentara wanita Israel yang ditahan di Gaza. Sebagai balasannya, 200 warga Palestina dibebaskan dari penjara Israel.

2. Masih ada 89 sandera Hamas yang belum bebas

Para sandera langsung dibawa ke rumah sakit di Israel setelah seremoni pembebasan. Sementara itu, warga Israel menanti para sandera di alun-alun Tel Aviv dan bersorak saat menyaksikan tayangan langsung pembebasan.

Sekitar setengah sandera akan dibebaskan pada tahapan berikutnya sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

Israel masih mencatat 89 sandera di Gaza, dengan sekitar 30 orang dinyatakan meninggal secara in absentia.

3. Korban serangan Israel di Gaza capai 47 ribu orang

Anak-anak di Gaza saat mengungsi di sekolah-sekolah PBB. (commons.wikimedia.org/licensed under the Creative Commons Attribution-Share Alike 2.0 Generic license.)

Sekitar 1.200 orang tewas di pihak Israel selama konflik. Di lain pihak, jumlah korban tewas di Gaza hingga gencatan senjata disepakati mencapai 47 ribu orang.

Ratusan ribu warga Gaza, yang sebagian besar telah berulang kali digantikan selama konflik, telah kembali ke lingkungan mereka di utara, tempat pertempuran paling sengit. Banyak yang mendapati rumah mereka tidak layak huni dan kebutuhan pokok terbatas.

Selama perang dmulai, Israel telah membunuh para pemimpin Hamas dan Hizbullah Lebanon. Aksi ini merupakan pukulan telak bagi jaringan proksi Iran di Timur Tengah. Jatuhnya presiden Suriah yang didukung Iran, Bashar al-Assad, juga menjadi dorongan bagi Israel.

Pasukan Israel telah meningkatkan operasi di wilayah Palestina lainnya, yakni di Tepi Barat yang diduduki Israel, sejak gencatan senjata Gaza mulai berlaku. Mereka mengatakan tengah menargetkan militan di sana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team