Jakarta, IDN Times - Hamas mengecam keputusan Israel menunda pembebasan lebih dari 600 tahanan Palestina. Mereka mengklaim Israel yang mengatakan bahwa upacara penyerahan tawanan itu memalukan, sebuah kesalahan, dan hanya dalih untuk menghindari kewajiban Tel Aviv berdasarkan perjanjian gencatan senjata Gaza.
Seorang pemimpin senior Hamas, Mahmoud Mardawi, mengatakan bahwa Hamas tidak akan melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Israel melalui para mediator, hingga Israel membebaskan 620 tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan pada Sabtu (22/2/2025).
Israel menunda pembebasan ratusan tahanan Palestina yang telah dijadwalkan tersebut, setelah Hamas menegakkan kesepakatan gencatan senjata dengan membebaskan 6 tawanan Israel dari Gaza. Keenam orang tersebut adalah kelompok tawanan hidup terakhir yang dibebaskan di bawah fase pertama gencatan senjata, Al Jazeera melaporkan.