Keluarga Shiri Bibas Minta Pejabat Israel Tidak Hadiri Pemakamannya

Jakarta, IDN Times - Keluarga Shiri Bibas, sandera Israel yang tewas selama penahanan di Gaza, menolak kehadiran pejabat Israel di pemakamannya dan kedua anaknya. Ketiganya dijadwalkan akan dimakamkan pada Rabu (26/2/2025).
Menurut laporan media Israel pada Minggu (23/2/2025), tidak ada menteri yang akan menghadiri pemakaman tersebut setelah pihak keluarga menyatakan tidak ingin ada kehadiran perwakilan pemerintah. Sebelumnya, keluarga Bibas menuding Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengabaikan para sandera dan gagal mengembalikan mereka dalam keadaan hidup.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Israel, Moshe Arbel, akan mewakili pemerintah dalam pemakaman Oded Lifshitz, sandera lainnya yang dikembalikan dalam keadaan tewas, pada Selasa (25/2/2025).
1. Israel sebut Shiri dan kedua anaknya dibunuh oleh Hamas
Pada November 2023, sebulan setelah perang Gaza, Hamas menyatakan bahwa Shiri dan kedua anaknya tewas akibat serangan udara Israel.
Namun, Direktur Institut Kedokteran Forensik Nasional Israel, Chen Kugel, mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan jenazah tidak menunjukkan adanya bukti cedera akibat pengeboman, dilansir dari BBC.
Pada Jumat (21/2/2025), juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan bahwa Shiri dan anak-anaknya dibunuh secara brutal oleh Hamas dengan tangan kosong.
Shiri, suaminya Yarden, dan dua putra mereka yang berusia 4 tahun dan 9 bulan, Ariel dan Kfir, ditangkap di Kibbutz Nir Oz saat kelompok pimpinan Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Menurut Tel Aviv, serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang tewas dan menyebabkan 251 lainnya disandera.
Yaeden dibebaskan dalam keadaan hidup pada 1 Februari 2025 sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas. Jenazah Ariel dan Kfir diserahkan pada Kamis (20/2/2025) bersama dengan jenazah Lifshitz dan seorang perempuan Gaza tak dikenal, yang awalnya dikira Hamas sebagai Shiri. Setelah melakukan penyelidikan, kelompok Palestina itu menyerahkan jenazah Shiri yang sebenarnya pada Jumat malam.
2. Pemakaman Shiri dan anak-anaknya akan digelar secara tertutup
Dilansir dari The Times of Israel, keluarga Bibas mengatakan bahwa Shiri dan kedua anaknya akan dimakamkan pada Rabu dalam upacara tertutup di Zohar, dekat rumah mereka di Kibbutz Nir Oz. Keluarga akan merilis rute prosesi pemakaman supaya masyarakat Israel dapat memberikan penghormatan terakhir sebelum pemakaman.
“Pelukan hangat, cinta dan kekuatan yang kalian berikan kepada kami dari seluruh Israel dan dunia menguatkan dan menemani kami selama saat-saat krisis ini. Harap hormati pilihan kami untuk mengucapkan selamat tinggal pada saat-saat terakhir ini dengan cara yang tepat bagi kami," kata keluarga dalam sebuah pernyataan di media sosial pada Senin.
Mereka menambahkan bahwa kerabat juga akan berupaya untuk menyiarkan secara langsung pidato di acara pemakaman.
3. Hamas hentikan negosiasi dengan Israel sampai tahanan Palestina dibebaskan
Israel dijadwalkan membebaskan 620 tahanan Palestina pada Sabtu (22/2/2025) sebagai imbalan atas pembebasan 6 sandera Israel oleh Hamas. Namun, hal itu urung terlaksana. Netanyahu mengatakan bahwa pembebasan tersebut ditunda sampai ada jaminan pembebasan sandera berikutnya oleh Hamas, dan tanpa upacara pelepasan yang memalukan.
Hamas mengecam penundaan tersebut, menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata. Pemimpin kelompok itu, Mahmoud Mardawi, menyatakan bahwa mereka tidak akan bernegosiasi dengan Israel sampai para tahanan dibebaskan.
“Tidak akan ada pembicaraan dengan musuh (Israel) melalui mediator sebelum pembebasan tahanan yang disepakati sebagai pertukaran dengan enam sandera Israel. Para mediator harus memaksa musuh untuk melaksanakan perjanjian tersebut," kata Mardawi pada Minggu, dikutip dari Anadolu.