Hamas Tuntut Israel Bebaskan Pemimpin Fatah Marwan Barghouti

Jakarta, IDN Times - Para pemimpin Hamas pada Jumat (2/2/2024) menuntut Israel untuk membebaskan Marwan Barghouti, anggota partai Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran di Jalu Gaza.
Barghouti, yang dipandang oleh warga Palestina sebagai Nelson Mandela, merupakan kandidat utama untuk menjadi presiden di masa depan. Ia telah menghabiskan lebih dari dua dekade di balik jeruji besi Israel.
Dilansir Associated Press, upaya Hamas untuk membebaskan Barghouti bertujuan menggalang dukungan publik terhadap kelompok tersebut, selain juga mendapatkan pengakuan sebagai tokoh pemersatu Palestina.
“Hamas ingin menunjukkan kepada rakyat Palestina bahwa mereka bukanlah gerakan yang tertutup. Mereka mewakili bagian dari komunitas sosial Palestina. Mereka berusaha terlihat bertanggung jawab,” kata Qadoura Fares, yang mengepalai Kementerian Urusan Tahanan Palestina di Tepi Barat yang diduduki, dan telah lama terlibat dalam negosiasi pembebasan tahanan.
1. Israel menahan hampir 9 ribu tahanan keamanan Palestina
Mediator internasional terus mendorong Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan setelah hampir empat bulan berperang. Israel mengupayakan pembebasan lebih dari 100 sandera yang masih ditahan di Gaza, sementara Hamas menuntut diakhirinya serangan militer Israel dan pembebasan ribuan tahanan Palestina.
Perang tersebut pecah pada 7 Oktober, ketika pejuang Hamas melancarkan serangan ke Israel selatan, yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 lainnya. Israel kemudian membalasnya dengan serangan darat dan udara besar-besaran di Gaza, yang menurut pejabat kesehatan setempat telah menewaskan lebih dari 27 ribu orang dan memicu bencana kemanusiaan.
Lebih dari 100 sandera telah dibebaskan selama gencatan senjata singkat pada November. Israel memperkirakan 136 orang masih disandera, sementara 20 lainnya dinyatakan tewas.
Menurut kelompok hak asasi manusia Israel HaMoked, Tel Aviv saat ini menahan hampir 9 ribu tahanan keamanan Palestina. Hamas berupaya membebaskan mereka semua. Namun pejabat senior Hamas Osama Hamdan pada Jumat hanya menyebut dua nama, yaitu Barghouti dan Ahmad Saadat.
Saadat, Sekretaris Jenderal Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), ditangkap pada 2008 lalu. Ia dijatuhi hukuman penjara 30 tahun atas pembunuhan Menteri Pariwisata Israel Rehavam Ze'evi pada 2001.